- Jadwal Puasa 15 Rajab 2024
- Bacaan Niat Puasa 15 Rajab 2024
- Tata Cara Puasa 15 Rajab 2024 1. Niat karena Allah Ta'ala 2. Makan Sahur 3. Melaksanakan Puasa 4. Menjaga Diri selama Berpuasa 5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa 6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya 7. Membaca Doa Buka Puasa
- Hukum Berpuasa di Hari Sabtu
Tanggal 15 tiap bulan Hijriah adalah salah satu tanggal spesial. Ini karena tanggal 15 termasuk hari putih dan merupakan waktu untuk melakukan puasa ayyamul bidh. Dari Abu Dzar, Nabi SAW bersabda,
"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR. Tirmidzi dan An-Nasai)
Apabila mengerjakan puasa ayyamul bidh di bulan Rajab, maka lebih utama karena selain mendapat pahala puasa hari putih itu sendiri, kaum muslimin juga mendapat pahala beramal di bulan haram, seperti Rajab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kapan puasa 15 Rajab 2024? Simak jadwalnya di bawah ini, yuk!
Jadwal Puasa 15 Rajab 2024
Saat ini, umat Islam masih berada di bulan ketujuh Hijriah, Rajab. Jika melihat Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, pelaksanaan puasa 15 Rajab 1445 H bertepatan dengan
- 15 Rajab 1445 H: Sabtu, 27 Januari 2024
Seperti disebutkan sebelumnya, puasa ayyamul bidh dilakukan tiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Dalam hal ini, masih ada sisa satu hari lagi untuk mengerjakan puasa ayyamul bidh di bulan Rajab 2024.
Bacaan Niat Puasa 15 Rajab 2024
Niat puasa ayyamul bidh 15 Rajab 2024 sama sekali tidak berbeda puasa ayyamul bidh pada umumnya. Dikutip dari laman NU Online, niat puasa ayyamul bidh yang dapat dibacakan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah) karena Allah Ta'ala."
Masih dari NU Online, di samping meniatkannya dalam hati, detikers juga disunahkan untuk mengucapkannya melalui lisan. Kapan niat tersebut dibacakan?
Berdasarkan Al-Malibari, Fathul Mu'în, juz II, halaman 223, niat puasa ayyamul bidh dapat mulai dibacakan sejak malam hari sampai siang hari sebelum masuk waktu zawal (matahari mulai tergelincir ke barat).
Tata Cara Puasa 15 Rajab 2024
Mengerjakan puasa sunah ayyamul bidh pada 15 Rajab 2024 juga tak jauh beda dengan puasa pada umumnya. Sebagai pengingat, berikut tata cara puasa ayyamul bidh:
1. Niat karena Allah Ta'ala
Segala ibadah dimulai dengan niat. Adapun niat sudah cukup dengan memantapkannya di hati, tanpa perlu dilafalkan.
2. Makan Sahur
Di samping supaya lebih tahan menjalankan puasa seharian, juga terdapat keberkahan dalam makanan sahur. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari no. 1923)
3. Melaksanakan Puasa
Setelah melaksanakan sahur, selanjutnya melaksanakan puasa. Artinya menahan diri makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Menjaga Diri selama Berpuasa
Selama berpuasa, sudah sepatutnya kaum muslimin menjaga dirinya dari hal-hal yang mampu membatalkan ataupun mengurangi pahala ibadah puasa, seperti gibah, berkata kasar, dan lainnya.
5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa
Selama berpuasa, kamu dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak amal saleh, seperti mendirikan salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.
6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya
Berbuka puasa disunahkan di awal waktu. Jadi, ketika kamu telah mendengar kumandang azan, segera batalkan puasa.
Adab yang satu ini disebutkan dalam sebuah hadis di mana sabda Nabi SAW berbunyi,
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
7. Membaca Doa Buka Puasa
Sudah tahu doa buka puasa yang lebih sahih sesuai ajaran Rasulullah? Berikut bacaan hingga artinya:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).
Kapan doa ini diucapkan? Seperti yang dipraktikkan Rasulullah, doa buka puasa tersebut diucapkan setelah membatalkan puasa.
Adapun saat makan dan minum untuk membatalkan puasa, detikers cukup membaca basmalah. Setelah hilang dahaga, barulah kita mengamalkan doa di atas.
Hukum Berpuasa di Hari Sabtu
Umat Islam dibolehkan berpuasa di hari kapan pun, kecuali di hari-hari terlarang. Adapun hari yang dilarang untuk berpuasa meliputi hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah) hingga hari syak (hari yang diragukan, yakni 1 atau 2 hari sebelum Ramadan).
Namun, terdapat pula riwayat yang menyebutkan larangan berpuasa di hari Sabtu. Dari 'Abdullah bin Busr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu kecuali untuk puasa yang wajib bagi kalian." (HR. Ibnu Majah no. 1726, Abu Daud no. 2421, Tirmidzi no. 744, hasan menurut Imam Tirmidzi).
Kendati demikian, para ulama berpendapat bahwa dilarangnya kaum muslimin menunaikan puasa di hari Sabtu apabila dikerjakan secara khusus atau sendirian.
Dilansir Rumaysho, Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma'ad (2:75) mengatakan, berpuasa di hari Sabtu dihukumi terlarang jika dikerjakan dengan menyendirikan puasa di hari itu.
Hal serupa juga disampaikan Abu 'Isa At-Tirmidzi. Ia menjelaskan, adalah makruh jika mengkhususkan berpuasa di hari Sabtu. Pasalnya, Sabtu merupakan hari agung bagi umat Yahudi.
Yang lain berpendapat pula bahwa hadis tentang larangan berpuasa di hari Sabtu berstatus daif atau lemah sehingga ulama khilaf terkait persoalan ini.
Meski begitu, dari penjelasan di atas, laman Rumaysho menyampaikan, bisa dipahami bahwa berpuasa di hari Sabtu itu terlarang hanya jika dikerjakan secara sendirian atau mengkhususkannya.
Dalam hal ini, jika saum kebetulan jatuh di hari Sabtu, maka tidaklah mengapa. Sebab, tidak jarang sejumlah puasa, misalnya ayyamul bidh, kebetulan bertepatan dengan hari Sabtu.
Lebih afdal lagi jika berpuasa sehari sebelum hari Sabtu, yakni Jumat. Hal ini seperti yang pernah dikatakan Rasulullah kepada salah satu istrinya,
"Apakah kemarin (Kamis) engkau berpuasa?" Istrinya mengatakan, "Tidak."
Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi, "Apakah engkau ingin berpuasa besok (Sabtu)?" Istrinya mengatakan, "Tidak." "Kalau begitu hendaklah engkau membatalkan puasamu", jawab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. (HR. Bukhari no. 1986)
Masih dari Rumaysho, perkataan Nabi "Apakah engkau berpuasa besok (Sabtu)?" menunjukkan kebolehan berpuasa di hari Sabtu, dengan syarat diikuti dengan berpuasa pada hari Jumat. Wallahua'lam bishawab.
Bagi detikers yang ingin mengerjakan puasa 15 Rajab 2024, pastikan kamu sudah mengamalkan niatnya sejak malam hari ini. Semoga artikel di atas menjawab pertanyaanmu, ya!
(mff/nkm)