Ketua Umum PIDP Megawati Soekarnoputri menyebut pasangan calon presiden (capres) di Pilpres 2024 ada tiga. Dalam kesempatan itu, Megawati menyinggung pihak yang membagikan sembako jelang Pilpres.
Megawati menyampaikan hal ini saat hadir dalam kampanye akbar Ganjar Pranowo di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024). Awalnya Megawati meminta agar jangan lupa memilih.
"Habis ini nanti nyoblos, jangan salah, udah tahu belum cara nyoblos? Benar? Nanti kalau ada yang mau bayar terus jadi lemes apa enggak? Benar? Eh janji itu harus ditepati lho, janji katanya Jawa Barat mau menang. Kalau kalian ikut sama Bung Karno yang telah memerdekakan kita ini, kamu bayangkan kita dijajah 3,5 abad itu apa enak? Apa enak? Makanya udah toh," kata Megawati melansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengawati lalu menyinggung pihak yang ingin membagikan sembako. Megawati pun bertanya pihak yang membagikan sembako itu dapat uang darimana.
"Kan pemimpin ada tiga, ini calon, alah udah deh. Bayangkan ada yang kasih sembako, boleh, tapi mikir yang pintar, emangnya bisa? Memangnya bisa terus-terusan kasih sembako, nah mikir yang pintar, terus duitnya dari mana? ayo mikir. Hah? Iya kan?" kata Megawati.
"Karena kalau duitnya banyak buanget apa artinya tadi yang pakai K? Apa?" tanya Megawati kepada peserta kampanye.
"Korupsi," teriak peserta kampanye. .
"Tu yang belakang udah kepanasan, ngomong dulu apa namanya?" tanya Megawati lagi.
"Korupsi," teriak peserta.
Megawati kemudian membakar semangat peserta kampanye. Dia mengajak hadirin untuk berteriak merdeka sebanyak tiga kali.
"Biarin pada tahu, ya kan, ya kan. Jadi kalau ibu nanti merdeka, karena Ibu sebelum mau nyoblos. Jadi gini, ntar dulu, stop. Jadi karena kita nomornya berapa? Merdeka, merdeka, merdeka, selalu tiga, tiga, tiga, tiga," sebut dia.
Megawati juga mengajak peserta kampanye untuk memenangkan Ganjar-Mahfud Md satu putaran. Dia meminta peserta untuk mengingat hal itu setelah pulang dari kampanye.
"Kalau ibu bilang menang, menang, menang, berapa kali? Ingat apa enggak, nanti pulang ke rumah udah nggak ingat. Kita berdoa dan berjuang putarannya satu kali aja. Bisa apa enggak satu kali, benar nih? Karena nanti kalau di perhitungan suara, kalau melehek, tahu melehek, tau nggak? Kempes," pungkasnya.
(afb/afb)