Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung tempat kampanye dirinya di daerah sering berpindah-pindah. Menurutnya, hal itu terjadi karena ada pihak yang tidak menginginkan perubahan.
"Sudah mau dipakai tempat harus pindah. Nanti dikirimkan fitnah macam-macam. Itu terjadi karena ada yang tidak menginginkan perubahan," kata Anies di depan ribuan relawan di MTC, Nongsa , Batam, Jumat (19/1/2024).
Anies meminta relawannya tidak gentar dengan segala bentuk gangguan saat dirinya kampanye. Ia minta para relawan harus berani menghadapi semua itu.
"Mereka yang menikmati ketidakadilan tidak ingin terjadi perubahan. Haruskah kita gentar. Berani menghadapinya. Kita hadapi tantangan itu sama-sama," ujarnya.
Di depan ribuan relawannya di Batam, Anies juga menyampaikan alasan jumlah balihonya sedikit. Ia menyebut baliho tersebut tidak dimobilisasi tapi hasil urunan masyarakat.
"Pak Anies kenapa baliho sedikit. Kita baliho swakarsa," ujarnya.
Anies menyebut baliho calon lain yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia karena mereka memiliki banyak uang. Anies meminta seluruh pendukung untuk bekerjasama memenangkan dirinya.
"Kalau yang baliho banyak memang uangnya gede benar. Makanya kita bekerja bersama-sama bekerja melakukan perubahan," ujarnya.
"Waktu kita tinggal kurang satu bulan lagi. Kita harus bekerja keras untuk memenangkan perubahan," tambahnya.
Anies Minta TNI, Polri dan ASN Netral
Selain itu, Anies juga meminta Polri, TNI hingga ASN agar netral dalam pemilu. Anies berjanji akan melindungi mereka yang bersikap netral.
"Dan saya ingin pesan pada semua polisi TNI hingga ASN memang memiliki kewajiban untuk netral dan bila menjalankan netralitas di sanksi maka kami bertugas nanti, kami akan kembalikan mereka yang diberi sanksi karena netral," kata Anies di Batam, Jumat (19/1/2024).
Anies menyebut perjuangan membangun demokrasi di Indonesia 25 tahun lalu tidaklah mudah. Ia meminta pemerintah harus serius terkait masalah netralitas pada pemilu.
"Demokrasi kita ini diperjuangkan sejak 25 tahun yang lalu, saya minta pemerintah untuk menseriusi instruksi presiden untuk netral," ujarnya.
Anies menekankan netralitas ASN, TNI hingga Polri adalah upaya menjaga kewibawaan negara. Ia menyebut menjaga netralitas umpama pengawas ujian yang berperilaku netral.
"Netralitas ini akan menjaga kewibawaan negara, Ini seperti ujian sekolah, bila pengawas ujian malah justru membantu siswa untuk nyontek, untuk curang. Maka rusaklah nilai ujian tersebut. Maka kembalikan prinsip netralitas itu, tunjukkan netralitas tinggi dan disiplinkan dan beri sanksi bila ada yang melanggar," tambahnya.
(dhm/dhm)