Sejumlah Orang Diperiksa Bawaslu Soal Kabid SMP Medan Arahkan Dukung 02

Sejumlah Orang Diperiksa Bawaslu Soal Kabid SMP Medan Arahkan Dukung 02

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 17 Jan 2024 15:00 WIB
Medan -

Video Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Andy Yudistira mengarahkan untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, viral di media sosial. Bawaslu saat ini tengah memeriksa sejumlah orang terkait video tersebut.

"Sejauh ini belum bisa kami sebutkan jumlahnya, tapi ada beberapa. Ini mungkin bisa kita lihat dari materi di video itu, sejumlah orang yang berperan vital di video itu mungkin coba teman-teman Medan kejar," kata Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Sumut Saut Boangmanalu, Rabu (17/1/2024).

Saut mengatakan Bawaslu Medan tengah menelusuri video tersebut. Dia mengatakan perkembangan kasus itu akan disampaikan nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejauh ini penanganannya, teman-teman Bawaslu Medan masih melakukan proses klarifikasi sampai nanti ini bisa terpenuhi syarat formil dan materilnya, karena kuncinya ada di sini. Kita juga tidak mau terburu-buru, kita tidak mau berasumsi berasumsi, tapi kita berdasarkan hasil penelusuran, hasil analisis kajian yang akan dibuat oleh Bawaslu Medan," ujarnya.

"Nanti mereka (Bawaslu Medan) akan berkoordinasi melihat seperti apa hasil klarifikasi dari teman-teman dan ini berkaitan juga dengan pasal yang akan kita gunakan. Sejauh ini, kami belum bisa menyampaikan karena prosesnya sedang berjalan," sambung Saut.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, video Andy Yudistira yang mengarahkan dukungan ke Prabowo-Gibran beredar. Dalam video yang dilihat detikSumut, terlihat Andy berbicara ke belasan orang yang isi pembicaraannya itu terkait politik kepentingan mereka bersama Ketua PGRI Kota Medan Sriyanta. Andy juga merupakan Sekretaris PGRI Kota Medan.

Dalam potongan video tersebut, Andy mengatakan jika pasangan capres-cawapres 02 merupakan orang yang ada di dalam kekuasaan. Mengingat Prabowo merupakan Menteri Pertahanan dan Gibran adalah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tapi yang nomor 2 ada di dalam kekuasaan, apa itu kekuasaannya? Pak Prabowo itu menteri Pertahanan, Wakil Presiden Mas Gibran itu adalah anak dari Presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti. Sama Pak Wali Kota, sampai bulan 10 nanti Pak Wali Kota masih Wali Kota," kata Andy di dalam video.

Andy membenarkan jika dia dan Sriyanta membawa PGRI ke ranah politik praktis demi menguntungkan kepentingan mereka. Menurutnya hal tersebut tidaklah dosa.

Ternyata yang ada di dalam video tersebut merupakan cabang PGRI Kota Medan. Dia meminta agar setiap cabang membawa 7 orang yang komitmen dan tegak lurus ke mereka. Hal itu diduga untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Atas video itu, Andy pun diperiksa Inspektorat Kota Medan. "Saya sudah sampaikan kemarin untuk dipanggil Inspektorat begitu ada video tersebut dan sudah dipanggil," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Rabu.

Selain diperiksa Inspektorat, Andy juga diperiksa oleh Bawaslu Medan. Andy dikabarkan akan diperiksa siang ini.

"Hari ini juga sudah di Bawaslu," ucapnya.

Bobby mengaku jika ASN Pemkot Medan harus netral di Pemilu 2024. Dia mengaku ikut bertanggungjawab jika ada ASN yang tidak netral.

"Yang pasti untuk semua ASN saya sampaikan untuk ke paslon netral, selebihnya sudah saya sampaikan juga bagaimana ASN kita dalam Pilpres dan Pileg ini harus netral. Ini tanggungjawab kami, tanggungjawab saya sebagai Wali Kota Medan kepada seluruh ASN di Kota Medan," ujarnya.

Andy akan diberikan sanksi setelah hasil pemeriksaan Inspektorat keluar. Sebab, Bobby mengaku tidak mau mengambil tindakan sebelum adanya hasil pemeriksaan.

"Sanksi kalau dari internal nanti pasti hasil pemeriksaan Inspektorat, selama ini juga seluruh ASN, teman-teman juga bisa lihat seluruh ASN ada yang melanggar saya tidak mau mengambil tindakan yang kasarnya semena-mena, tapi hasil Inspektorat, kecuali memang korupsi dan terbukti itu bisa kita ambil tindakan langsung," tutupnya.

(nkm/nkm)


Hide Ads