Maha Vihara Maitreya masih menjadi salah satu vihara yang terbesar di Asia Tenggara. Vihara ini terletak di Komplek Cemara Asri, Jalan Cemara Asri Boulevard Raya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Dicky Paskarianto selaku pengurus vihara mengatakan dari nama Maitreya dalam bahasa sansekerta mengandung arti cinta kasih. Peletakan batu pertama vihara ini tahun 1999 dan baru diresmikan tahun 2008.
"Proses pembangunannya puluhan tahun. Saat itu memang vihara ini terbesar di Asia Tenggara. Kalau sekarang mungkin salah satu, karena ada vihara yang besar negara lainnya," kata Dicky kepada detikSumut, Kamis (11/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan luas vihara ini mencapai sekitar 2 hektare. Terkait sejarahnya, dia menguraikan vihara ini awalnya dibangun berangkat dari keberadaan umat Maitreya yang banyak tersebar di pinggir daerah.
Pemuka agama waktu itu pun punya keinginan ada suatu vihara yang dapat mengumpulkan seluruh umatnya untuk ibadah bersama. Jadi, tujuan khususnya menjadi salah satu sarana umat yang tersebar untuk menjalin komunikasi lebih erat.
"Sosok di balik keinginan membangun vihara ini ada Maha Pandita Citra Wira. Memang dia ini warga Medan tapi keturunan Tionghoa," ujarnya.
Vihara ini dirancang oleh arsitektur dari umat bersama dengan arsitek luar negeri. Dirinya mengungkapkan ada isu miring yang sempat berhembus saat pembangunan vihara ini.
"Ini kan pembangunan viharanya lama. Jadi sempat orang-orang bilang ini proyek gagal. Itu sampai sempat ada yang mempertanyakan, apakah yang membangun lari atau bagaimana. Karena ini kan semua dari uang para umat," ungkapnya.
"Sampai akhirnya selesai, baru lah semua terkagum. Ini biayanya sampai milyaran di masa itu," tambahnya.
Ia tak menampik bahwa karena kemegahan vihara ini turut dijadikan tempat wisata oleh masyarakat umut. Sebab, moto Maitreya ingin menjadikan tempat ini sebagai salah satu wisata religi.
(nkm/nkm)