Untuk pertama kalinya sejak menjadi Presiden pada 2014, Joko Widodo (Jokowi) tak menghadiri perayaan HUT PDIP. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai fakta itu menunjukkan hubungan PDIP dan Jokowi tidak baik.
Sejauh ini Adi belum mendengar adanya pernyataan dari PDIP dan Jokowi kata 'talak' menyikapi kondisi terkini. Tapi, dia menilai secara batiniyah hubungan PDIP dan Jokowi telah berakhir.
"Secara lahiriyah Jokowi dan PDIP masih satu karena belum ada kata talak keduanya. Tapi secara batiniyah keduanya sudah wassalam," ujar Adi kepada wartawan, Kamis (11/1/2024) dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Adi menggunakan istilah anak zaman sekarang untuk menggambarkan hubungan Jokowi dan PDIP.
"Kata anak zaman sekarang 'Lu dan Gue dah End' karena sudah tak lagi sejalan," tuturnya.
Walaupun sudah tidak sejalan dengan Jokowi, Adi melihat PDIP tetap solid. Hal itu dibuktikan dengan elektabilitas PDIP yang tetap menjulang.
"Efeknya yang mulai terasa di pilpres, pendukung garis keras Jokowi non-PDIP yang dulu ke Ganjar mulai ke Prabowo-Gibran," sambung Adi.
Pendukung Jokowi dari PDIP dinilai tetap mantap mendukung Ganjar Pranowo.
"Pendukung Jokowi dari unsur PDIP tetap solid ke Ganjar. Pendukung Jokowi dari unsur Nasdem dan PKB ke AMIN. Jadi pendukung Jokowi yang ke Prabowo dari unsur non-PDIP, non-NasDem, dan non-PKB," ucap Adi.
Sebelumnya, PDIP tak mengundang Jokowi dalam acara HUT PDIP ke-51 kemarin. Jokowi juga tak memberikan ucapan sambutan dalam acara itu.
"Bagi kami yang terpenting adalah bukan ucapannya. Yang terpenting adalah komitmennya bagi rakyat itu yang harus ditunjukkan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
"Itu yang tidak memberikan ucapan selamat kepada PDIP, selama berkomitmen pada rakyat, bukan pada keluarganya, bukan pada anak-anaknya, rakyat menjadi orientasi kebijakan dari pemimpin itu sudah jauh lebih penting," sambungnya.
(astj/astj)