Satreskrim Polres Rokan Hilir melakukan patroli siber memantau media sosial untuk mencegah hoaks hingga black campaign selama Pemilu 2024. Tak sendiri, polisi juga menggandeng Bawaslu.
Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto mengatakan patroli dilakukan setiap hari. Tim terus memantau media sosial di Rohil untuk memastikan tidak ada hoaks ataupun black campaign.
"Tim siber terus patroli di media sosial ya. Ada searching, googling memantau hoax, black campaign setiap hari," kata Andrian, Rabu (10/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sendiri, Andrian mengaku tim yang bertugas juga akan berkoordinasi dengan Bawaslu Rohil. Hal itu tergantung kasus yang ditemukan saat patroli siber.
"Jika ada ditemukan kita koordinasi sama Bawaslu. Misal ada ujaran kebencian ya tergantung case, kalau korban mau lapor silahkan. Yang jelas kita monitor terus ya," katanya.
Diakui alumni Akpol 2003 itu, patroli siber dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hal yang tak diinginkan. Sehingga Pemilu 2024 bisa berjalan aman, damai dan juga lancar.
"Terkait pemilu kita koordinasi sama pihak Gakkumdu untuk diproses. Prinsipnya kita antisipasi agar Pemilu 2025 aman, damai dan lancar," katanya.
Sementara Ketua Bawaslu Rohil Zubaedah mengatakan patroli media sosial dilakukan bersama polisi. Khususnya selama pemilu.
"Kami koordinasi terus sama polres kalau soal pemantauan hoax dan lain-lainnya di media sosial. Ada juga kami dari humas, kami juga sudah sosialisasikan di media," kata Zubaedah.
Langkah lain yang dilakukan Bawaslu yaitu memasang baliho untuk 18 kecamatan di Rohil. Baliho tersebut berisi imbauan agar tidak menyebarkan hoax, sara dan lainnya.
"Kalau hoax kami menunggu laporan. Tapi sampai hari ini masih nihil, karena untuk kampanye di medis sosial baru bisanya 21 Januari. Kami juga pasang baliho imbauan di 18 kecamatan dan layanan aduan," tegas Zubaedah.
(ras/afb)