Dinas Perhubungan (Dishub) Medan terlibat cekcok dengan TKD Anies-Muhaimin (AMIN) Sumut. Bagaimana kronologi kejadian ini?
Keributan antara Dishub Kota Medan dengan TKD AMIN Sumut itu terjadi karena petugas Dishub mengempiskan ban mobil di dekat Kantor TKD AMIN Sumut yang sedang melakukan pengajian. Ada sejumlah kendaraan yang terparkir di trotoar dan di pinggir jalan milik simpatisan TKD AMIN yang bannya ikut dikempiskan.
Kepala Dishub Medan Iswar Lubis menyebut jika hal itu bukan penertiban khusus. Namun saat petugas sedang patroli, ditemukan pelanggar dan langsung ditertibkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bukan penertiban khusus, tapi kita kan tetap melakukan pengawasan terhadap pelanggaran-pelanggaran di Kota Medan. Kebetulan pas ada pelanggaran di situ langsung kita tertibkan," kata Iswar Lubis saat dihubungi, Kamis (4/1/2023).
Saat disinggung soal lokasi dekat dengan Kantor TKD AMIN Sumut, Iswar mengaku tidak ada urusan dengan hal itu. Baginya ketika ada pelanggaran pasti anak buahnya akan menertibkan langsung.
"Kita nggak ada berkaitan dengan itu, yang penting lokasinya di situ jadi ya kita tertibkan," ucapnya.
TKD AMIN Sumut sempat meminta agar Dishub tidak mengempiskan kendaraan yang ada di dekat kantor mereka. Saat itu, terjadi cekcok antara kedua belah pihak.
Momen TKD AMIN dan Dishub Medan ini direkam dan videonya beredar di media sosial. Sempat terjadi cekcok antara keduanya di pinggir jalan dekat kantor TKD AMIN.
Jubir TKD AMIN Sumut, Tumpal Panggabean, menuturkan jika mereka terpaksa memarkirkan mobil di lokasi tersebut karena parkir di area dalam sudah penuh. Sehingga mereka sangat menyesalkan tindakan Dishub Medan tersebut.
"Kita pun melakukan itu karena memang kebetulan acara pengajian dan mobil penuh semua di dalam parkiran, ini yang sangat kita sesalkan dari Dishub Medan melakukan penegakkan tugasnya itu semena-mena, karena itu kan bisa menjadi wilayah yang sangat sensitif, harusnya mereka melakukan pemberitahuan ke pihak kita agar bisa merapikan mobil itu," ucap Tumpal. Kamis (4/1).
Tumpal menyebut saat itu Ketua TKD AMIN Sumut Edy Rahmayadi juga sedang berada di kantor mereka karena sedang ada acara pengajian. Tumpal menyebut pihaknya tidak melapor ke Edy terkait peristiwa itu dengan alasan Edy juga ada di sekitar lokasi kejadian.
"Kita nggak lapor Pak Edy, kenapa mesti kita lapor ke Pak Edy kan dan Pak Edy ada di dalam lagi acara dengan pengajian itu," kata Tumpal Panggabean di lokasi kejadian, Jumat (5/1).
Saat ditanya bagaimana respons Edy saat itu, Tumpal menyebutkan jika Edy senyum-senyum saja. Edy disebut paham bagaimana kekuasaan bisa melakukan penindakan apapun.
"Ya dia ketawa aja, itu kan biasalah, ketika dia lihat seperti itu dia senyum-senyum aja. Dia paham persis lah bahwa kekuasaan itu bisa melakukan apapun dalam hal melakukan penindakan yang seharusnya ke A bisa ke B, dia paham, sehingga dia tidak mau turun ke lapangan dan kita juga bisa menyelesaikannya," ucapnya.
Edy yang merupakan mantan Gubernur Sumut itu disebut tidak keluar saat mengetahui adanya keributan. Edy hanya meminta agar para pengurus masuk ke dalam kantor sehingga tidak ada keributan di luar.
"Setelah lama di luar lalu dia mendapat informasi kalau kita sedang bersitegang 'sudah tarik aja ke dalam teman-teman' artinya jangan ada keonaran di luar," tutupnya.
Baca juga: Satu Lagi Harimau Sumatera di Medan Zoo Mati |
(afb/nkm)