Cak Imin Kritik Program Susu Gratis Prabowo-Gibran: Untungkan Pengimpor

Cak Imin Kritik Program Susu Gratis Prabowo-Gibran: Untungkan Pengimpor

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 04 Jan 2024 13:10 WIB
Cak Imin dalam acara Slepet Imin di Garut, Jawa Barat.
Cak Imin dalam diskusi Slepet Imin (Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom)
Garut -

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik program makan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran yakni makan siang dan susu gratis. Menurut Cak Imin, produk-produk susu yang bakal diberikan ke anak-anak dalam program tersebut akan menguntungkan para pengimpor.

Hal itu dikatakan Cak Imin dalam agenda Slepet Imin di Garut, Kais (4/1/2024). Menurut Cak Imin program tersebut memang menarik, namun pengadaan susu, kata Ketum PKB tersebut, akan menguntungkan pengimpor.

"Rakyat harus buka ya, buka bahwa isu makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik, itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor," ujar Cak Imin dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin menjawab pertanyaan soal solusi AMIN dalam mengatasi stunting di Kota Garut yang tertinggi di Jawa Barat. Menurut Cak Imin, seharusnya rakyat yang bekerja di bidang peternak bisa dilibatkan dalam mengatasi stunting. Ia lalu menyebut, kebutuhan susu gratis yang mencapai satu juta liter belum tersedia.

"Susu harus dipersiapkan, jangan makan gratisnya. Siapkan rakyat beternak supaya sehat, supaya menumbuhkan pendapatan peternakan tumbuh, makan sehat, baik. Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau enggak impor?" jelas Cak Imin.

ADVERTISEMENT

Cak Imin lalu mengatakan, antisipasi kasus stunting harusnya dilakukan sejak bayi dalam kandungan di usia kehamilan 0 hingga 9 bulan.

"Ya stunting itu tumbuh, bukan karena tiba-tiba sudah SD baru stunting, bukan. Stunting itu akibat sejak dalam kandungan sudah tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, bahkan tidak ada persiapan seorang ibu untuk hamil dengan persiapan yang matang, itu yang pertama," sebut Cak Imin.

"Yang kedua, kalau mau Garut ini menjaga dan menguatkan masyarakat supaya tidak stunting ya semua perencanaan diawali dari perkawinan. Kalau sudah SD baru dikasih gizi, itu namanya terlambat, maka AMIN tidak mau termasuk dalam orang-orang yang terlambat," pungkasnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads