2 Petani Disambar Petir, 1 Tewas-1 Kritis

Regional

2 Petani Disambar Petir, 1 Tewas-1 Kritis

Tim detikBali - detikSumut
Senin, 01 Jan 2024 05:00 WIB
Yani (38) korban meninggal dunia tersambar petir di Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB, Minggu (31/12/2023). (Dok. Polsek Donggo)
Foto: Yani (38) korban meninggal dunia tersambar petir di Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB, Minggu (31/12/2023). (Dok. Polsek Donggo)
Bima -

Dua orang petani jagung di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tersambar petir. Akibat disambar petir, satu orang tewas dan satu orang lainnya kritis.

Kapolsek Donggo Iptu Nasrudin menyebut warga tersambar petir terjadi pada Minggu siang menjelang sore (31/10/2023). Peristiwa ini terjadi di ladang jagung So Kadende Watasan, Desa Kala.

"Kejadian ini menelan dua korban. Seorang meninggal dunia dan 1 orang lainnya kritis," ujar Iptu Nasrudin melansir detikBali, Minggu sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasrudin mengatakan, korban yang meninggal dunia bernama Yani (38), sementara yang kritis, Rohana (56). Kedua korban ini merupakan warga Dusun Mangge Kompo.

"Korban yang meninggal sudah ada di rumah duka. Sedangkan yang kritis untuk sementara masih dirawat di Puskesmas Donggo," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Peristiwa itu berawal saat dua korban bersama delapan rekannya sedang bekerja memupuk jagung di TKP sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu tiba-tiba hujan turun disertai petir. Mereka lalu berteduh di berugak ladang (bangunan seperti lumbung) untuk menghindari hujan dan petir.

"Dua korban tersambar petir kebetulan duduk bersebelahan saat berteduh bersama delapan rekannya di berugak ladang jagung," ucapnya.

Delapan warga yang selamat kemudian membawa dua korban ke Puskesmas Donggo untuk mendapat pertolongan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh dokter, Yani dinyatakan meninggal dunia. Hanya Rohana yang bisa dirawat lanjut, tapi kondisinya kritis.

"Keluarga korban sudah mengikhlaskan kejadian ini. Jasad korban dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di TPU Desa Kala," jelas Nasrudin.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads