Gunung Marapi Erupsi Lagi, Terdengar Suara Dentuman

Sumatera Barat

Gunung Marapi Erupsi Lagi, Terdengar Suara Dentuman

M. Afdal Afrianto - detikSumut
Sabtu, 30 Des 2023 10:03 WIB
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Islamic Center Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023). Erupsi Gunung Marapi dengan mengeluarkan abu vulkanik telah berlangsung selama 22 hari sejak letusan pertama yang menewaskan 24 orang pendaki pada Minggu (3/12/2023).  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/tom.
Ilustrasi erupsi Gunung Marapi. (Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Padang -

Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pagi ini. Saat erupsi, terdengar suara dentuman keras di puncak Marapi.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, Teguh Purnomo menyebut tinggi kolom abu erupsi kali ini tidak teramati. Namun, saat erupsi diiringi dengan suara dentuman.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi pukul 06:03 WIB. Namun tinggi kolom abu tidak teramati. Sementara dari rekaman seismogram menunjukkan amplitudo maksimum 31 milimeter dengan durasi 56 detik. Saat erupsi juga terdengar suara dentuman," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikSumut, Sabtu (30/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh menambahkan kolom abu yang disebabkan oleh letusan Gunung Marapi tidak teramati. Hal ini terjadi karena Gunung Marapi diselimuti awan tebal.

"Gunung dalam keadaan kabut 0-III hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, Teguh menyebut status Gunung Marapi masih berada di level II. Dia mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas 3 kilometer dari kawah.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 3 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi pada saat musim hujan begini," katanya

Selain itu, dia juga meminta masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Hal tersebut untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

Sementara masyarakat yang atap rumahnya yang terkena aktivitas abu erupsi Gunung Marapi, Teguh mendorong agar selalu membersihkannya.

"Selain itu, jika terjadi hujan abu (erupsi) agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," jelasnya.

"Masyarakat diharapkan menjaga kondusivitas. Serta tidak menyebarkan narasi bohong atau tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari daerah," tutupnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads