Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menghadiri acara pengukuhan Relawan Moderasi Beragama dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam kesempatan itu dia menyebut Indonesia bisa merdeka bukan hanya karena perjuangan satu kelompok atau agama.
Awalnya Yaqut menyebut kemajemukan tersebut selama ini menjadi lem perekat Indonesia. Adapun upaya merebut kemerdekaan yang juga diraih dengan semangat kemajemukan.
"Indonesia merdeka bukan karena perjuangan satu kelompok saja, satu agama saja. Tetapi oleh banyak perbedaan," ujarnya dilansir detikBali Selasa (26/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beragam perbedaan tadi mereka semua berjuang memerdekakan negeri," sambungnya.
Menurut dia, kini ada dua kutub yang saling tarik menarik di Indonesia, yakni kutub ekstrem di satu sisi dan kutub liberal di sisi yang lain.
"Kita tidak boleh terlalu ekstrem, juga tidak boleh terlalu liberal. Kita harus sekali lagi berada di tengah-tengah. Yang menjadi moderasi antara dua kutub yang berbeda secara diametral," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu juga Yaqut mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat. Sebab, Indonesia adalah negara majemuk yang memiliki beragam suku, agama, ras, budaya, dan berbagai perbedaan lainnya.
"Kepemimpinan yang kuat akan menjadikan segala perbedaan yang dimiliki tetap menjadi sebuah kekayaan sekaligus kekuatan," katanya.
Sebelumnya, Yaqut berulang kali mengucapkan angka dua dalam sambutannya di acara yang sama. Ia juga mengimbau kepada ribuan relawan yang hadir untuk selalu berada di tengah-tengah. Para peserta yang hadir tampak memberikan tepuk tangan saat Yaqut mengulangi kalimat angka dua.
"Tadi sudah disampaikan oleh Pak Kakanwil maupun oleh Pak Sekda. Saya pendek saja saya hanya ingin menyampaikan dua hal. Saya hanya ingin menyampaikan dua hal," kata Gus Yaqut diikuti tepuk tangan oleh ribuan relawan moderasi beragama NTB yang hadir.
"Kok tepuk tangan? Saya belum ngomong, saya baru akan menyampaikan dua hal," sambung Yaqut sembari tertawa ringan.
(astj/astj)