Bagi kalian pecinta wisata alam, Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) adalah salah satu tempat yang wajib banget dikunjungi. Pasalnya TNTN menyajikan keindahan alam yang masih asri serta bisa menjadi destinasi wisata sekaligus wahana edukasi pelestarian alam dan lingkungan.
TNTN berlokasi di Jalan Raya Langgan KM 4, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Provinsi Riau. Jika berangkat dari Pekanbaru maka harus melanjutkan perjalanan menuju Lubuk Kembang Bunga. Dalam perjalanan tersebut, detikers akan menghabiskan waktu sekitar 4,5 jam.
Sementara, dikutip dari buku Taman Nasional Sumatera: Selancar Alam di Taman Nasional Lintas Sumatera oleh Lia Soeparmo, disebutkan bahwa di TNTN masih terdapat kehidupan flora dan fauna yang cukup banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuk kita ulas lebih dalam tentang Taman Nasional Tesso Nilo. Simak sampai habis yah!
Sejarah hingga wahana yang ada di Taman Nasional Tesso Nilo
Sejarah
Nama Tesso Nilo berasal dari dua nama sungai yang berada di bagian timur yaitu S. Nilo dan di bagian barat yaitu Tesso.
Pada tahun 1986 areal hutan di daerah provinsi Riau seluas 9.456.160 Ha ditunjuk sebagai kawasan hutan yang di antaranya kelompok hutan Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu yang berada di kawasan hutan produksi terbatas.
Pada Agustus 2003 Inhutani IV (eks HPH PT. Dwi Marta) dicabut izinnya oleh Menteri Kehutanan diganti sebagai persiapan kawasan konservasi Tesso Nilo.
Puncaknya pada tahun 2004 Menteri Kehutanan pada saat itu mengubah fungsi sebagian kawasan hutan produksi terbatas di kelompok Hutan Tesso Nilo yang terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri hulu Provinsi Riau seluas sekitar kurang lebih 38.576 Ha menjadi Taman Nasional Tesso Nilo.
Keanekaragaman Flora dan Fauna
Taman Nasional Tesso Nilo adalah salah satu perwakilan ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hal itu dibuktikan dengan banyak nya jenis hayati dan ekosistem yang berada kawasan tersebut.
Terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku dalam setiap hektarnya. Uniknya lagi dalam taman ini banyak flora yang saat ini terancam punah hidup dan berkembang biak di taman ini.
Tumbuhan tersebut seperti kayu bata, kempas, jelutung, tembesu, kayu kulim, ramin, keranji, gaharu, meranti, keruing dan beberapa jenis durian.
Selain tanaman di atas dalam kawasan ini juga terdapat kurang lebih 82 jenis tumbuhan obat seperti patalo yang biasanya digunakan sebagai obat kuat. Ada juga kunik bolai, jerangau, lengkuas putih aka bulu, sundik langi dan akar kayu kuning.
Menariknya selain floranya yang cukup banyak dalam taman nasional ini juga terdapat banyak jenis fauna yang cukup langka. Terdapat 3 jenis primate, 15 jenis reptilian, 18 jenis amfibi, 50 jenis ikan, 23 jenis mamalia dan 107 jenis burung.
Beberapa jenis reptil yang terdapat dalam kawasan ini adalah ular kopi, ular kawat, ular picung air, ular sendok, ular cabe kecil, ular cobra dan masih banyak lagi. Beragam jenis ikan juga ada di taman ini antara lain ikan baung, ikan pantau, ikan segitiga, dan ikan julung-julung.
Terdapat juga macan dahan salah satu kucing besar yang ganas ketika memangsa sesuatu tapi uniknya macan satu ini sangat takut dengan air. Ada pula beruk kera ekor babi yang bersuara nyaring hewan ini adalah salah satu hewan yang sudah langkah dan sangat dilindungi negara.
Wahana dan Daya Tarik
Salah satu tujuan dijadikannya Taman Nasional ini adalah sebagai sebagai pusat habitat gajah Sumatera. Selain itu juga dengan potensi wisata alam yang cukup besar yang menyajikan panorama hutan dan atraksi satwa.
Jika kalian tertarik berkunjung ke taman ini banyak kegiatan rekreasi bertemakan alam yang bisa dilakukan.
Salah satu kegiatannya ada Elephant Care, di sini kalian bisa berkesempatan untuk memberi makan gajah yang ada di pusat konservasi. Selain itu kalian juga bisa ikut memandikan gajah-gajah tersebut dengan didampingi para ranger.
Selain itu kalian juga bisa bersafari dengan menaiki gajah yang ada disana selama 30 menit. Kalian akan diajak berkeliling di sekitaran pusat Camp Flying Squad bersama gajah.
Ada pula sialang ecotour, dalam kegiatan ini para pengunjung diajak berkeliling untuk melihat pohon sialang. Para pengunjung juga akan disuguhkan sarang lebah madu lengkap dengan proses packaging madu alami.
Harga tiket
Setiap pengunjung yang ingin datang ke Taman Nasional Tesso Nilo ini harus membayar retribusi tiket dengan harga yang cukup terjangkau. Diwajibkan pula bagi kalian untuk menyewa ranger yang nantinya akan mendampingi kalian selama berwisata di dalam kawasan tersebut.
Untuk tiket masuk kalian akan dikenakan biaya sebesar Rp 45 ribu per orang. Selain itu terdapat pula biaya tambahan jika kalian ingin menikmati setiap wahana yang terdapat di sana.
Jika ingin sewa perahu kalian harus merogoh kocek sebesar Rp 300 ribu dan Rp 1,2 juta untuk Elephant Care biaya ini untuk 6 orang pengunjung dengan estimasi waktu 8 jam.
Jika kalian ingin menikmati safari gajah kalian harus membayar Rp 500 ribu per 30 menit. Untuk sialang ecotour akan dikenakan biaya sebesar Rp 250 ribu per orang.
Artikel ini ditulis oleh Adhe Junaedy, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)