.webp)
Pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU) Indra Fauzan menilai tensi debat calon wakil presiden (cawapres) secara umum tidak begitu naik tadi malam. Dia melihat perdebatan yang ditunjukkan oleh para cawapres agak monoton.
"Secara umum tensi debat nggak begitu naik walaupun ada sindiran-sindiran," kata Indra kepada detikSumut, Sabtu, (23/12/2023).
Indra lalu menilai masing-masing penampilan para cawapres tersebut. Indra menyebut cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkesan tampil datar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, argumentasi yang dikemukakan oleh Cak Imin masih normatif dan dalam beberapa momen sempat kewalahan untuk menjawab sejumlah pertanyaan dari cawapres lainnya. "Sepertinya lebih kepada memviralkan slepet sebagai istilah jamak di masyarakat," jelasnya.
"Terutama cawapres no 1 agak keteteran menjawab soal pertanyaan-pertanyaan dan serangan ini," sambungnya.
Sementara cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dinilai kurang menjaga konsistensi performa debat. Indra melihat secara penampilan, Gibran tampak berusaha keras menunjukkan eksistensinya sebagai cawapres yang paling muda.
Paparan dari Gibran juga dibawa dengan kekinian untuk menyasar anak-anak muda. Namun, performa Gibran tak bertahan lama. Menuju akhir acara, Gibran mulai menunjukkan penurunan kualitas saat debat.
"Kekinian tapi agak menurun di akhir," ungkapnya.
Kendati demikian, Indra menilai penampilan Gibran cukup bagus. Gibran disebut telah memiliki penguasaan data. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan Gibran membuat cawapres lain cukup kesulitan.
"Bisa menguasai keadaan dan penguasaan data yang baik, dan hari ini sepertinya sengatan-sengatan beliau ke cawapres yang lain cukup menarik," bebernya.
Kemudian untuk cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, dinilai tampil dengan baik. Hal itu disampaikan Indra karena Mahfud mampu berbicara data dan terlebih soal hukum.
Baca juga: SBY Bakal Bertemu Edy Rahmayadi di Medan |
Meskipun demikian, Indra menilai jika Mahfud masih menjaga image selama debat berlangsung. "Sementara Pak Mahfud ingin coba konsisten dengan dirinya sebagai pakar hukum jadi beliau agak jaim dengan dirinya," terangnya.
"Secara umum saya rasa agak monoton dan tensi cenderung turun dan agak nanggung," pungkasnya.
(dhm/dhm)
