Penutupan Bandara Minangkabau Akibat Erupsi Gunung Marapi Diperpanjang

Sumatera Barat

Penutupan Bandara Minangkabau Akibat Erupsi Gunung Marapi Diperpanjang

M Afdal Afrianto - detikSumut
Jumat, 22 Des 2023 21:46 WIB
Penumpang yang memilih bertahan di Bandara Internasional Minangkabau (M Afdal/detikSumut)
Penumpang yang memilih bertahan di Bandara Internasional Minangkabau (M Afdal/detikSumut)
Padang Pariaman -

Penutupan sementara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat, diperpanjang. Perpanjangan penutupan ini dilakukan setelah pihak bandara melakukan pemantauan via satelit.

"Perlu kami sampaikan, pada malam hari kami masih akan melakukan pengamatan dengan satelit. Namun kemungkinan besar, Kalau dalam foto satelit masih terlihat (abu). Penutupan ini masih kami lakukan sampai pukul 05.59 WIB besok," ujar Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Padang, Capt Megi Helmiadi, kepada wartawan Jumat (22/12/2023).

Megi menjelaskan erupsi Gunung Marapi membuat pesawat kesulitan untuk mendarat. Sehingga diputuskan untuk menutup bandara demi menghindari hal yang tidak diinginkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebuah pesawat yang mau mendarat sangat memerlukan ancang-ancang. Ancang-ancang kami ini berada di wilayah Pariaman, untuk daerah Pariaman ini sangat dekat dengan Gunung Marapi. Sedangkan abu ini dampaknya bisa mematikan mesin pesawat saat terbang. Jadi karena itu kami memilih menutup BIM untuk sementara," katanya.

Pesawat yang terparkir di BIM, lanjut dia, untuk sementara ditutup untuk menghindari abu vulkanik yang masuk di mesin pesawat.

ADVERTISEMENT

Teguh, salah seorang penumpang, memilih bertahan di BIM. Sebab, rumahnya sangat jauh.

"Saya asli Pasaman. Tujuan mau ke Jakarta. Kalau saya memilih balik ke rumah, jaraknya sangat jauh. Jadi saya memilih menginapnya di sini dulu," jelasnya.

Untuk diketahui BIM ditutup sejak pukul 16.00 WIB. Penutupan ini dilakukan karena adanya erupsi Gunung Marapi.




(astj/astj)


Hide Ads