Kala PP dan IPK Respons Bobby Nasution yang Ngaku Benci Kegiatan OKP

Kaleidoskop 2023

Kala PP dan IPK Respons Bobby Nasution yang Ngaku Benci Kegiatan OKP

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 21 Des 2023 15:48 WIB
Bobby Nasution (Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Wali Kota Medan Bobby Nasution (Nizar Aldi/detikSumut)
Medan -

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku membenci kegiatan Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang dinilai dapat mengganggu iklim investasi di Medan. Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) pun merespons pernyataan Bobby itu.

Bobby mengakui itu saat memberikan sambutan dalam rapat kerja yang dihadiri pejabat di lingkup Pemkot Medan. Awalnya Bobby mengatakan investor malas berinvestasi di Medan karena banyaknya preman.

"Camat-camat hadir semua ya, yang membuat orang malas investasi di sini premannya kebanyakan," katanya, Kamis (19/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menantu Presiden Jokowi itu mengaku tak membenci satupun OKP yang ada di Medan. Dia hanya membenci kegiatan OKP yang diartikan aksi premanisme.

"Saya nggak pernah benci kepada salah satu OKP, jadi jangan ada yang bilang saya benci OKP, saya hanya benci kegiatannya saja, saya nggak ada benci OKP A, OKP B, OKP C, nggak ada," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Karena ada salah satu, mana dia, ketua ranting cabang Pemkot Medan, saya nggak benci OKP-nya, saya benci kegiatannya," imbuhnya.

Sehingga dia meminta kepada para camat untuk memperhatikan perangkatnya, termasuk kepala lingkungan (kepling). Dia meminta agar jangan ada Kepling yang ikut OKP berbau premanisme.

"Jadi tolong teman-teman kecamatan yang wilayahnya wilayah ekonomi dijaga pak, dijaga betul, dijaga mulai dari perangkatnya pak dilihatin, kalau bisa kepling-keplingnya itu pak jangan ada yang terlibat dari OKP yang berbau premanisme lah," ujarnya.

Sebab jika Kepling tersebut ikut salah satu OKP, informasi soal investasi dan pembukaan bisnis di wilayah tersebut akan diketahui OKP itu. Maka saat akan membuka bisnis tersebut, aksi premanisme berpeluang besar muncul.

"Karena kalau perangkat kalian saja sudah membelok ke salah satu OKP, tentunya informasi-informasi jika ada nanti yang buka bisnis buka pabrik di situ, contoh pak keplingnya tahu 'nah lahan baru kita itu' katanya, nanti ada yang buka kafe di wilayah bapak terus keplingnya dari salah satu OKP 'nah itu yang jaga parkir masih kosong' 'oo lagi bongkar muat orang itu' nah gitu-gitu terus pak," bebernya.

Di akhir orang tua Ketua Nahyan tersebut meminta agar para camat mendeteksi kepling yang tergabung dalam OKP. Sehingga iklim investasi di wilayah tersebut baik dan mendorong investor masuk.

"Jadi saya minta yang afiliasinya seperti itu, potensinya harus dideteksi dengan dini, jangan sudah kejadian baru bilang 'ini budaya kita pak, ini kebiasaan kita', jadi saya minta iklimnya betul-betul harus dijaga, jadi selain mempermudah perizinan tetapi iklim di wilayahnya juga harus dijaga," ucapnya.

Pernyataan Bobby itu kemudian direspons Ketua PP Sumut saat itu, Kodrat Shah. Kodrat menegaskan PP bukanlah sebuah OKP, namun organisasi masyarakat (Ormas).

"Kita bukan OKP, kita ini Ormas," katanya kepada wartawan usai menghadiri kegiatan PP di Medan, Minggu (22/1).

Karena PP bukanlah OKP, maka Kodrat menduga ucapan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ditujukan kepada pihak lain.

"Mungkin yang dimaksud di luar PP," tuturnya.

Kemudian Kodrat menyebut bahwa PP memiliki tugas membantu masyarakat, tidak ada berbau premanisme. Selain itu PP juga punya tugas menjaga ideologi Indonesia yakni Pancasila.

"Tugas yang utama dari Pemuda Pancasila hari ini membantu masyarakat, karena Pemuda Pancasila dilahirkan untuk menjaga ideologi bangsa kita ini, ideologi pancasila, jadi tugasnya hari ini mendekatkan diri dengan masyarakat membantu masyarakat. Tidak usah bahas pemerintah, PP harus tetap membantu masyarakat, jangan ada masyarakat yang kelaparan. Jalankan tugas kalian sebagai organisasi masyarakat, bantu masyarakat. Pemerintah punya tupoksi, tugas kita menjaga masyarakat, menyatu dengan masyarakat," imbuhnya.

Kodrat pun meminta kepada seluruh kader PP untuk tidak melanggar aturan. Kodrat juga mengaku saat ini banyak yang cemburu karena tidak mampu menyaingi PP, sehingga dia meminta untuk tidak melayani jika difitnah dan didoakan cepat sembuh.

"Jangan langgar aturan. Banyak yang cemburu karena tidak bisa menyaingi PP. Tunjukkan kita di pihak yang baik, ada fitnah jangan dilayani. Namanya orang nggak suka, biarkan, doakan biar cepat taubat," ujarnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

Direktur LBH IPK Sumut Dwi Ngai Sinaga juga ikut merespons pernyataan Bobby. Dwi Ngai menentang keres pernyataan Bobby itu.

"Saya menentang keras statemen itu, LBH IPK Sumut menentang itu," kata Dwi Ngai Sinaga, Senin (23/1).

Menurut Dwi keberadaan OKP itu dilindungi oleh undang-undang. Dwi menyebutkan, pungli dilakukan oleh oknum namun seolah-olah merupakan perilaku seluruh OKP.

"Setiap organisasi itu dilindungi oleh undang-undang, tidak ada yang berkedok-kedok, namun apabila salah satu oknum yang melakukan itu, jangan diuniversalkan," sebutnya.

"Contoh perkara (Ferdy) Sambo lah, apakah langsung kita bilang instansi Polri tidak beres? Di situ saya tidak sepakat," imbuhnya.

Dia juga meminta agar saat seperti menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut membenci kegiatan OKP. Namun saat kontestasi politik, malah bergabung dengan OKP.

"Jangan pula wali kota bilang gitu, tapi pas pemilihan nanti dia bergabung dengan OKP, gitu lo, nggak benar juga kan. Bisa kita tunjukkan ketika dia pemilihan kemarin dia dengan OKP," ujarnya.

Dwi juga meminta agar apabila ada ketua atau anggota OKP yang melakukan pungli, untuk ditindak. Sebab menurutnya dalam pendirian OKP, tidak ada OKP yang dibentuk berdasarkan premanisme.

"Intinya gini, apapun bahasanya yang menyatakan OKP yang premanisme lah atau berkedok premanisme lah atau apalah lah, yang penting OKP itu tidak ada yang dibentuk berdasarkan premanisme," bebernya.

"Akan tetapi kita tidak menutup mata ada beberapa oknum ketua-ketua OKP, anggota OKP yang melakukan premanisme atau pungli itu ya silahkan disikat gitu," sambungnya.

Apalagi menurutnya banyak juga kegiatan OKP yang berbau positif. Seperti peningkatan pemahaman soal OKP, Bakti sosial juga kerap mereka lakukan.

"Kita di bidang hukum lah khusus, kita kasih edukasi hukum yang tepat, di internal kita ada sharing-sharing soal apa tujuan (organisasi) kepemudaan kita, itu tetap dilakukan, bahkan kita juga melakukan aksi sosial, artinya banyak juga kegiatan OKP yang berbau positif, gitu lo," bebernya.

Bobby kemudian menanggapi respons dari PP dan IPK tersebut. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur jika keduanya merasa tidak melakukan hal itu.

"Alhamdulillah, terima kasih," kata Bobby Nasution, Selasa (31/1).

Kemudian dia meminta melanjutkan hal tersebut jika memang tidak melakukan pungli ataupun aksi premanisme lainnya.

"Dan lanjutkan kalau tidak melakukan, itu aja," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Bobby Soal Rumor Kaesang Jadi Ketum PSI: Saya Dukung"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)


Hide Ads