PKS-NasDem Bantah Mahfud Pernah Ditawari jadi Cawapres Anies

Nasional

PKS-NasDem Bantah Mahfud Pernah Ditawari jadi Cawapres Anies

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 19 Des 2023 09:49 WIB
Mahfud Md di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang (Jeka Kampai/detikSumut)
Foto: Mahfud Md di Universitas Bung Hatta (UBH) Padang (Jeka Kampai/detikSumut)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengaku sempat ditawari menjadi cawapres Anies Baswedan, namun dirinya menolak tawaran tersebut. Pengakuan Mahfud itu dibandah partai pengusung Anies, PKS dan NasDem.

Menurut juru bicara PKS Muhammad Kholid tidak ada tawaran resmi dari PKS ke Mahfud Md melainkan hanya sebatas obrolan.

"Saat itu tidak ada tawaran resmi dari PKS ke Pak Mahfud Md. Situasinya saat itu sedang dalam obrolan pertemanan dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu ketika silaturahim," ujar Kholid, dilansir detikNews, Selasa (19/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kholid, ajakan ke Mahfud untuk jadi cawapres Anies saat itu hanya berupa celetukan rombongan PKS.

"Kemudian ada salah satu anggota tim rombongan dari DPP PKS yang nyeletuk di tengah-tengah obrolan yang spontan saja disampaikan apa Pak Mahfud ada keinginan jadi cawapres Pak Anies. Dan karena itu celetukan spontan, ya tentu nuansa diskusinya tidak resmi dan tidak terlalu serius sebagai sebuah tawaran politik," tambah Kholid.

ADVERTISEMENT

Kholid juga tak mau menanggapi lebih jauh pernyataan Mahfud Md soal penolakannya menjadi cawapres Anies. Namun ia menaruh hormat pada Mahfud Md.

"Bagi kami saat itu yang terpenting adalah Pak Mahfud sebagai salah satu tokoh bangsa memiliki pandangan yang sama pentingnya penegakan hukum yang adil dan pentingnya menyelamatkan demokrasi yang kian hari semakin mundur. Jadi substansi dan misi silaturahim Presiden PKS ke arah sana," kata Kholid.

Bantahan juga disampaikan Partai NasDem terkait pengakuan Mahfud Md. NasDem memastikan tak pernah ada tawaran dari koalisi Anies pada Mahfud Md untuk jadi cawapres.

"Saya malah nggak tahu kalau Pak Anies atau Koalisi Perubahan pernah meminang Pak Mahfud secara serius. Saya rasa sih nggak pernah ada ya," kata ujar Bendahara Umum (Bendum) NasDem Ahmad Sahroni.

Sahroni menyebut Mahfud harusnya mengecek tawaran tersebut dari siapa saja. Sebab sebelum mendaftar ke KPU memang banyak tawar menawar jadi cawapres.

"Soalnya di masa cari pasangan kemarin itu, banyak lah kegiatan tawar menawari. Saya aja sempat ditawari jadi cawapres, cuma ya nggak jelas tawarannya," kata Sahroni.

Sebelumnya, Mahfud mengungkap dirinya menolak ditawaran kubu Anies untuk menjadi cawapres. Alasan penolakan itu, kata Mahfud, karena dirinya tak mau memecah belah Koalisi Perubahan. Terlebih saat itu Demokrat juga mengusulkan AHY yang mendampingi Anies Baswedan.

Sementara, keputusannya untuk menerima pinangan Ganjar menjadi cawapres karena setuju dengan visi misi PDIP. Ia menyebut diminta oleh Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk menjadi cawapres Ganjar.

Cerita itu ia sampaikan saat Mahfud memberikan kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (18/12/2023).

"Betul, saya pernah ditawari untuk menjadi cawapresnya Pak Anies. Tetapi bukan oleh koalisi, oleh PKS. Pada waktu itu PKS menggagasi beberapa orang, lalu datang ke rumah saya, 'Bapak mau nggak kalau kami calonkan sebagai cawapresnya Pak Anies karena kami koalisi?" kata Mahfud.

"Saya bilang waktu itu tidak. Kenapa? Karena koalisi Anda saat itu, ketika itu, koalisi Anda itu mau pecah. Itu Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY bilang, kalau tidak mencalonkan AHY, Demokrat akan keluar dari koalisi," lanjutnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads