Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional. Peringatan ini ternyata telah ada sebelum Indonesia merdeka.
Adanya peringatan Hari Ibu sebagai bentuk mengenang jasa para perempuan yang memajukan bangsa. Untuk lebih mengetahui sejarah Hari Ibu, berikut detikSumut hadirkan sejarahnya.
Sejarah Hari Ibu
Hari Ibu Nasional merupakan peringatan yang tiap tahun digelar di Indonesia. detikers perlu tahu bahwa Hari Ibu berbeda dengan Mother's Day.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir detikNews, meski sama-sama memperingati tentang ibu, kedua hari besar itu berbeda. Hari Ibu sendiri adalah pergelaran skala nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Pergelaran Hari Ibu sarat dengan kerja-kerja para perempuan dalam memajukan Indonesia. Perembukan Hari Ibu juga memakan waktu yang tergolong lama.
Sementara Mother's Day sendiri adalah peringatan hari ibu yang dirayakan di Amerika Serikat. Berbeda dengan Hari Ibu yang digelar bulan Desember, Mother's Day dirayakan pada bulan Mei.
Awal mula Mother's Day sendiri terjadi saat Perang Saudara pada 1868. Saat itu Ann Jarvis selaku penggagas membuat Mother's Day untuk menyatukan kembali keluarga yang terpecah akibat Perang Saudara. Namun peringatan ini berhasil digelar untuk pertama kalinya pada 10 Mei 1908. Adapun penggerak terciptanya peringatan perdana itu dilakukan oleh anaknya yang bernama Anna Jarvis.
Sementara mengutip laman resmi Provinsi Sumatera Barat, sejarah Hari Ibu sendiri bermula saat adanya pergelaran Kongres Sumpah Pemuda. Kemudian dari adanya dorongan itu, disepakati kemudian Kongres Perempuan Indonesia di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928.
Lebih lanjut menurut situs resmi Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Riau kongres itu dihadiri 30 organisasi perempuan yang tersebar di 12 kota Pulau Jawa dan Sumatera. Di dalam kongres itu membahas sejumlah masalah seperti peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain-lain.
Tak sampai di situ, Kongres Perempuan Kedua pun digelar. Kongres kedua ini diadakan pada Juli 1935. Dari kongres ini pun terbentuk Badan Pemberantasan Buta Huruf. Namun puncaknya, pencetusan Hari Ibu dibuat pada Kongres Perempuan Ketiga tahun 1938.
Saat itu, seluruh organisasi perempuan seluruh Indonesia sepakat menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Kemudian berdasarkan Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 Presiden Soekarno akhirnya secara resmi tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
(afb/afb)