Aksi seorang calon legislatif (caleg) DPRD Medan bernama Efin Romulo Naibaho, emosi kepada mahasiswa Unika Medan beredar di media sosial. Dalam video itu, Efin tampak mengamuk hingga membanting pengeras suara milik mahasiswa tersebut.
Dalam video yang dilihat detikSumut, Efin tampak mengamuk pada sejumlah mahasiswa yang tengah berdemo di Simpang Unika Medan. Peristiwa itu disebut terjadi pada Rabu (13/12) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, para mahasiswa sedang demo terkait status 19 mahasiswa Unika yang dikenakan sanksi Drop Out (DO) dan skorsing.
Tampak, Efin mendatangi mereka dan mengamuk hingga membanting alat pengeras suara. Dia pun hampir melakukan penganiayaan kepada mahasiswa Fakultas Pertanian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat Caleg DPRD Kota Medan Efin Romulo Naibaho bertikai dengan mahasiswa Unika Medan," demikian narasi di dalam video tersebut.
Penjelasan Mahasiswa
Pimpinan aksi dari Mahasiswa Unika, Paskawan Gultom membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia menjelaskan, saat itu mereka menggelar aksi damai di Simpang Unika, Jalan Setia Budi, Kota Medan.
"Jadi kami sedang menggelar mimbar mahasiswa. Terus pak Efin ini kan punya usaha beras di simpang Unika itu. Awalnya dia mendirikan spanduk yang berisi larangan untuk melakukan demonstrasi. Setelah itu, dia datang ke kami dan saya dijumpai," kata Paskawan kepada detikSumut.
"Didorongnya aku, lalu dirampasnnya pengeras suara (toa) dari tanganku dan dilempar ke aspal. Cekcok lah kami berdua. Mau dipukulnya mukaku tapi tak kena karena langsung dipisahkan kawan, massa aksi," sambungnya.
Tak hanya mahasiswa, warga sekitar pun turut melerai pertikaian itu. Atas kejadian tersebut, Paskawan dan rekan-rekannya membuat laporan ke polisi. Pihaknya melaporkan Efin terkait perusakan pengeras suara yang dipakai saat memperjuangkan hak mereka.
"Hari ini kami akan buat laporan ke Polrestabes Medan terkait pengrusakan pengeras suara itu," ucapnya.
Penjelasan Efin
Efin membenarkan jika dirinya mengamuk kepada mahasiswa Unika yang berdemo tersebut. Aksi itu dilakukan karena mahasiswa tersebut berdemo di dekat tempat usahanya.
Efin mengaku aksi mahasiswa itu telah mengganggu usahanya. Sebab, pada aksi sebelumnya sempat ada pertikaian antar mahasiswa hingga membuat properti usahanya rusak.
"Begini, awalnya beberapa waktu lalu sebelum ada aksi itu kan sempat ada pertikaian antar mahasiswa dan itu membuat beberapa properti usaha saya rusak. Terus, di hari kejadian kemarin, ada mahasiswa demo dan mau bakar ban. Ya ngamuk la saya," jelasnya kepada detikSumut, Sabtu (16/12).
Efin meminta mahasiswa tersebut berdemo di kampus saja. Menurutnya aksi mahasiswa itu membuat orang-orang tidak mau datang ke tokonya.
"Kalau mau demo di dalam kampus la. Kalau di luar ini kan membuat orang ketakutan. Siapa coba yang mau datang ke usaha kita kalau begitu. Makanya saya marah. Benar memang sempat saya banting pengeras suara (toa) mereka," tambahnya.
Efin juga mengkonfirmasi bahwa dirinya merupakan caleg DPRD Medan dari PDIP. "Ya benar saya Caleg DPRD Kota Medan dari Partai PDIP," tutupnya.