Petani Ini Tewas Usai Diseruduk Babi Hutan!

Petani Ini Tewas Usai Diseruduk Babi Hutan!

Tim detikSulsel - detikSumut
Kamis, 14 Des 2023 03:03 WIB
portrait of a two pig. effect of an old black and white film with grain
Ilustrasi babi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/zayatssv).
Bone -

Seorang petani berinisial CC (35) meninggal dunia usai diseruduk oleh babi hutan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). CC meninggal setelah selama tiga pekan menjalani perawatan akibat dari kejadian tersebut.

"Betul, salah seorang warga meninggal dunia karena diseruduk oleh babi hutan," kata Kasubsi PIDM Sihumas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar, Rabu (13/12/2023), melansir detikSulsel.

Peristiwa itu persisnya terjadi di Dusun Polewali, Desa Cinennung, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone pada Sabtu (18/11) sekitar pukul 12.00 Wita. Akan tetapi, CC dinyatakan meninggal dunia pada Senin (11/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rayendra menjelaskan mulanya babi hutan itu masuk ke perkampungan Polewali dan menyelonong ke rumah korban. Pada saat itu, korban sedang baring di kamarnya dan melihat seekor babi sedang minum di penampungan air di dalam rumah.

"Korban kaget kemudian mengambil tombak dan langsung menusuk babi tersebut sehingga mengenai bagian kepalanya. Tetapi babi itu langsung mengamuk dan membuat tombak milik korban patah, pada saat itu juga korban langsung diseruduk," terangnya.

ADVERTISEMENT

Akibat insiden itu, Rayendra mengaku korban mengalami luka robek terbuka pada paha kiri sampai betis kiri. Berselang beberapa saat, warga sekitar datang menolong korban untuk dibawa ke rumah bidan Desa Cinennung.

"Warga membawa korban untuk memberikan pertolongan pertama. Sebagian warga lainnya berusaha menangkap babi yang masih berada di dalam rumah dengan menggunakan tali sehingga babi tersebut berhasil ditangkap dan diikat kemudian dibawa keluar rumah milik korban, lalu dibunuh menggunakan tombak dan parang," katanya.

Rayendra menyebut, sejak kejadian korban hanya dirawat di rumah dan luka robek yang dialaminya sempat mengering dan sudah bisa berjalan. Namun pada Rabu (6/12) lalu, tiba-tiba korban mengalami rasa sakit pada paha kirinya dan demam.

"Bidan Desa yang merawat menyarankan kepada orang tua korban agar dibawa RSUD Tenriawaru untuk dilakukan rawat inap. Hanya 5 hari dirawat atau pada Senin, 11 Desember kemarin pada pukul 18.00 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

"Korban baru dikebumikan jam 11 siang tadi di pemakaman umum Desa Cinennung," tambah Rayendra.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads