Percetakan di Medan banjir orderan dari para calon legislatif (caleg) saat jelang pemilu. Beberapa di antaranya bahkan mendapat lonjakan omzet hingga lima kali lipat.
"Kenaikan omzet kita sampai 500 persen sampai lima kali lipat. Rata-rata caleg itu juga ke kita juga banyak. Ini bulan November sudah mulai nampak peningkatan signifikan untuk orderan," ungkap pemilik percetakan Thunderbolt Digital Printing, Jamson Tampubolon kepada detikSumut, Rabu (13/12/2023).
Jamson menyebutkan memasuki tahun politik, ia mendapat banyak orderan untuk kartu nama, kalender, spanduk, dan stiker. Ia mendapat rata-rata ribuan hingga puluhan ribu lembar dari satu kliennya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orderan kita menumpuk ini, Minggu ini saya menolak cetakan spanduk baru. Orderan kita sudah menumpuk dari minggu lalu dan mau saya selesaikan dulu utang-utang orderan minggu lalu, baru kita buka kembali untuk minggu depan," ujarnya.
"Spanduk itu rata-rata 1000 pieces untuk sekali pesan. Nah, kalau caleg tingkat kabupaten kota itu biasanya pesan 5000 biji, kalau caleg Provinsi itu pesan kalender sekitar 20 ribu pieces, nah kalau caleg DPR RI itu bisa sampai 50 ribu-70 ribu pieces," lanjutnya.
Lanjutnya, Jamson bercerita tahun ini banyak menerima orderan dari Sumut dan Aceh. Ia pun membocorkan cetakan untuk Capres Prabowo mendominasi orderan miliknya.
"Kalau kita orderan seluruh Sumut dan Aceh. Paling banyak itu ada dari Berastagi, Kabanjahe, Siantar, Rantau Prapat, dan Asahan. Kita bantu kirim kesana. Nah, banyak itu cetakan untuk kampanye Prabowo, Prabowo cetakan spanduknya lumayan yang dari Caleg. Tahun 2019 saya paling banyak cetak PDI Perjuangan, tapi tahun ini banyak cetak Gerindra, PAN, Golkar, sama Nasdem," jelas Jamson.
Menurutnya masa kampanye memang jadi 'musim panen' bagi bisnis percetakan.
"Inilah musim panen rayanya percetakan, kalau tidak panen sekarang kapan lagi," sambungnya.
Menurutnya tahun ini orderannya lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan untuk Kota Medan sendiri sampai overload.
"Kalau saya lihat, tidak semua caleg itu main serius di 2019, ini hampir semua dapil cetak banyak-banyak. Kota Medan ini saat ini overload untuk cetak APK, kita minta ke Jakarta ini pun lagi overload. Ini enggak pernah terjadi overload seperti ini. Beda dengan 2019 itu kita bisa hitung paling beberapa calon, tidak pusing seperti ini," ucap Jamson.
Ia juga mengaku setiap hari ditelpon para caleg untuk memesan produk percetakan. Saking banyaknya pesanan, para karyawannya pun hingga tak pulang ke rumah sejak Oktober.
"Saya tiap hari ditelpon para caleg, sekarang kita tidak mungkin menolak rezeki, tapi kan tidak sanggup juga. Sekarang ini mesin hanya istirahat jam 6-8 pagi, hanya dua jam dan karyawan tidak pulang ke rumah lagi sejak bulan Oktober," pungkasnya.
(nkm/nkm)