6 Hal Tentang Kemunculan Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan

Round Up

6 Hal Tentang Kemunculan Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' di Medan

Nizar Aldi - detikSumut
Jumat, 08 Des 2023 08:00 WIB
Spanduk Tolak Cawapres Asam Sulfat di Medan. (Foto: Istimewa).
Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' muncul di Medan (Foto: Istimewa)
Medan -

Spanduk bertuliskan bertuliskan 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' muncul di sejumlah titik di Kota Medan. Spanduk itu tidak terpasang lama karena langsung diturunkan.

Spanduk tersebut terpasang di Jalan Mongonsidi, Medan Polonia. Selain itu, terdapat juga spanduk bertuliskan sama di Jalan Setia Budi arah simpang Pemda, Medan Selayang.

Kemunculan itu spanduk itu pun direspons oleh TKD Prabowo-Gibran Sumut. Berikut ini enam hal yang disampaikan TKD terkait kemunculan spanduk itu seperti dirangkum detikSumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6 Hal Tentang Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'

1. Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' Masif

Ketua TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo, menyebut spanduk itu muncul secara masif. Dia pun menyayangkan hal itu sampai terjadi.

"Dapat kita lihat spanduk provokatif itu tersebar masif banyak di beberapa sudut Kota Medan," ujar Ade Jona.

ADVERTISEMENT

2. Dinilai Sebagai Aksi Adu Domba

Jona menyebut hal itu sebagai aksi provokatif. Menurut Jona, harusnya semua pihak fokus kepada program serta visi misi calon presiden-wakil presiden.

"Kami menyayangkan tindakan-tindakan provokatif yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Prabowo-Gibran," ungkapnya.

Menebar kebencian dan adu domba dinilai tidak layak lagi dijadikan sebagai alat kampanye.

"Harusnya kita fokus saja dengan program serta visi misi calon. Cara-cara menebar kebencian, hoaks serta mengadu domba masyarakat seharusnya tak layak dijadikan sebagai 'alat' kampanye lagi di era ini yang mana masyarakat sekarang sudah makin pintar dalam menanggapi isu-isu politik tentunya," ucapnya.

3. TKD Prabowo-Gibran Sumut Tetap Akan Berkampanye Riang

Ketua Hipmi Sumut itu menyerahkan soal spanduk itu ke Bawaslu. Meski mendapat serangan, mereka akan tetap melakukan kampanye yang riang gembira dan tidak melakukan black campaign.

"Kita meminta dan percaya kepada Bawaslu agar melihat hal ini dengan objektif dan tegas, kita tetap mengkampanyekan Pemilu damai santun riang dan gembira dan tetap diinstruksikan agar tidak melakukan black campaign, fitnah, menjelekkan personal kepada calon presiden lainnya," ujarnya.

Fokus utama saat ini, kata dia, mensosialisasikan Prabowo-Gibran di tengah-tengah masyarakat. Sebab mereka yakin jika masayarakat di Sumut sudah pintar dalam memilih calon.

"Kita tetap fokus bergerak di masyarakat, Pak Prabowo dan Mas Gibran tetap diterima dan dicintai masyarakat khususnya di Sumatera Utara, karena kami tidak pernah diajarkan untuk saling membenci dan saling memfitnah dalam melalukan kampanye, mengedepankan politik santun riang dan gembira kami yakin masyarakat Sumatera Utara sudah pintar dalam memilih capres dan cawapres nya," tutupnya.

4. Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' Bikin Kampanye Tak Kondusif

Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Sumut Irham Buana Nasution menyesalkan adanya spanduk yang dinilai merupakan bagian dari black campaign. Apalagi spanduk tersebut dinilai menyudutkan Gibran.

"Kami tentu dari TKD Sumut sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab seperti ini, munculnya tulisan spanduk yang menyudutkan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden, khususnya Gibran," katanya.

Irham menilai pemasangan spanduk itu dinilai membuat suasana kampanye tidak kondusif. Padahal semua calon sudah berkomitmen untuk kampanye santun.

"Ini menunjukkan bahwa suasana kampanye ini kan mulai dibangun tidak kondusif, padahal kita sudah bersepakat, berkomitmen di depan KPU pusat bahwa ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden bahwa kampanye ini kita lakukan dengan penuh kegembiraan, santun, tanpa menyudutkan, mendeskreditkan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden," ucapnya.

5. TKD Prabowo-Gibran Akan Lapor ke Bawaslu

Wakil Ketua DPRD Sumut ini menyebutkan jika aksi tidak boleh dibiarkan dan meminta agar Bawaslu untuk menertibkan spanduk itu. Mereka juga meminta agar pihak kepolisian menyelidiki siapa yang memasang spanduk-spanduk itu.

"Kita minta juga pihak kepolisian bisa melakukan investigasi, bisa melakukan penyelidikan agar mengetahui siapa yang berada di belakang pembuatan dan pemasangan spanduk-spanduk itu," sebutnya.

TKD Prabowo-Gibran Sumut sendiri sedang menginvestigasi soal spanduk itu. Pihaknya akan melaporkan soal spanduk itu ke Bawaslu Sumut hari ini.

"Kita sudah minta, tadi saya setelah dapat laporan itu sudah minta Tim Hukum dan Advokasi kita untuk dulu mengadvokasi itu, menginvestigasi itu dan insyaallah hari ini segera kita laporkan ke Bawaslu," ujarnya.

6. TKD Prabowo-Gibran Bantah Copot Spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat'

Spanduk di Jalan Monginsidi sendiri sudah dicopot saat ini. Irham mengaku bukan mereka yang mencopot itu.

"Kita tidak tahu (siapa yang copot) bahwa karena itu menjadi bukti sesungguhnya, siapa yang mencabut siapa yang memasang kita juga nggak tahu, yang pasti kita tidak ada melakukan langkah-langkah (pencopotan)," tutupnya.




(astj/astj)


Hide Ads