2 Pertanda Alam Dikaitkan dengan Erupsi Gunung Marapi, Ini Kata MUI Sumbar

Sumatera Barat

2 Pertanda Alam Dikaitkan dengan Erupsi Gunung Marapi, Ini Kata MUI Sumbar

M Afdal Afrianto - detikSumut
Selasa, 05 Des 2023 20:00 WIB
Lafaz Allah muncul di atas Gunung Marapi Sumbar. (Foto: Dok Pribadi Rabbiah)
Foto: Lafaz Allah muncul di atas Gunung Marapi Sumbar beberapa hari sebelum erupsi. (Foto: Dok Pribadi Rabbi'ah)
Agam -

Sepekan yang lalu, sebelum Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar mengalami erupsi. Rabbi'ah Al Adawiyah, salah seorang guru asal Agam yang akan mengikuti ujian PPPK Guru 2023 tak sengaja merekam video awan berbentuk tulisan berlafaz Allah di sekitaran Gunung Marapi. Video rekaman Rabbi'ah itu kembali viral, usai erupsi melanda Gunung Marapi.

Dilihat detikSumut, Selasa (5/12/2023), beberapa masyarakat kembali mengaitkan fenomena awan berbentuk lafaz Allah itu sebagai pertanda erupsi yang akan melanda gunung itu. Seperti salah seorang warga, dengan akun Instagram @evi_putri_tanjung yang menyebut 'Subhanallah, Allah akbar, Allah telah menunjuk wujudnya. Terlihat lafaz Allah di langit, tanda Allah memberitahu sesuatu,'

Sementara, Andi (41), salah seorang warga Nagari Batu Palano (masyarakat Gunung Marapi) juga mempercayai Gunung Marapi setiap akan erupsi akan memberikan pertanda. Pertanda Marapi sangat dingin dia rasakan dua hari sebelum terjadinya erupsi.

"Biasanya Marapi akan meletus selalu memberikan pertanda. Setidaknya PVMBG mengetahui, namun kali ini tidak ada. Tapi kami di sini sudah merasakan pertanda Marapi akan meletus itu, pertandanya Marapi sangat dingin pada sore hari. Ini tidak seperti biasa," katanya saat ditemui detikSumut, Selasa (5/12/2023).

Terkait awan berbentuk tulisan berlafaz Allah di atas Gunung Marapi, Andi mengaku tidak mengetahui. Namun dia mempercayai awan berlafaz Allah itu adalah salah satu pertanda yang akan terjadi di Marapi.

"Letusan kali ini sangat dahsyat. Tidak mungkin tidak ada pertanda. Walau pertanda ini tidak diketahui PVMBG. Namun masyarakat pasti mengetahui, seperti lafaz Allah dan udara sangat dingin,"ungkapnya.

Usai terjadi insiden erupsi yang membuat belasan orang meninggal dunia. Andi yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini meminta semua orang dapat introspeksi diri. Menurutnya introspeksi diri ini sangat dibutuhkan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Mungkin dari kejadian ini kita bisa belajar. Kalau ada niat yang salah di Marapi tolong di rubah. Agar Marapi marah kata orang tidak terulang lagi," jelasnya.

Menanggapi hal ini, Gusrizal Gazahar, Ketua Umum MUI Sumbar, tidak membenarkan adanya fenomena awan berbentuk lafaz Allah atau pertanda lainnya sebagai pertanda akan adanya musibah di Gunung Marapi. Ia beralasan hal itu tidak ada kaitan secara keyakinan dan ilmiah.

"Mengenai hal itu (awan berlafaz Allah), atau pertanda lain tidak perlu jadi perhatian kita. Karena ini tidak ada kaitan secara keyakinan dan ilmiah," katanya pada detikSumut.

Dia berharap, masyarakat Sumbar seharusnya ikut berduka cita dengan jatuhnya korban jiwa dari erupsi kali ini. Erupsi ini juga menurutnya jadi pembelajaran bagi pengelolaan dan masyakarat yang akan menaiki gunung.

"Jadi tidak ada kaitan sesuatu fenomena dengan musibah. Namun dari musibah ini kita harus belajar untuk meningkatkan kewaspadaan. Jangan sampai kita tidak waspada dengan sesuatu hal terjadi," ungkapnya.

"Yang akan datang, kita juga meminta pengelolaan bisa meningkatkan pengamanan dari pendakian. Karena Gunung Marapi adalah gunung aktif, jadi pengelolaannya berbeda dengan gunung yang tidak aktif,"sambungnya.

Dari kejadian ini, Gusrizal meminta semua masyarakat mengambil hikmah dari erupsi Gunung Marapi yang tengah terjadi. Ia menilai saat ini sebagian pendaki menyalah gunakan objek wisata gunung sebagai tempat membuat hal yang tidak pantas.

"Sekarang fungsi gunung juga sudah disalah gunakan oleh pendaki. Baik naik berdua atau satu tenda. Jadi erupsi ini seperti teguran juga untuk kita semua. Jangan hal seperti terus terjadi,"tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan berhasil menemukan 65 orang dari 75 yang dilaporkan hilang. 13 orang dari 65 yang ditemukan itu dalam keadaan meninggal dunia.




(nkm/nkm)


Hide Ads