Aktivitas di Gunung Marapi, Sumatera Barat, masih berada di Level II Waspada. Ada beberapa imbauan yang perlu dilakukan masyarakat sekitar selama erupsi masih berlangsung.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Marapi terpantau masih pada Level II Waspada hingga Minggu (3/12).
"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 3 Desember pukul 18.00 WIB, maka tingkat aktivitas G. Marapi masih tetap pada Level II (Waspada)," tulis Kementerian ESDM dalam keterangan tertulisnya, dikutip detikSumut, Selasa (5/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehubungan dengan belum meredanya aktivitas erupsi di Gunung Marapi, masyarakat sekitar pun diimbau melakukan tiga hal penting.
Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak diperbolehkan mendekati atau melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah atau puncak gunung. Hal ini juga berlaku untuk para wisatawan yang berkunjung.
Kedua, masyarakat sekitar diharapkan untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta senantiasa tenang dan tidak terpancing isu-isu letusan gunung.
Ketiga, apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau untuk mengenakan masker ketika keluar rumah guna mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.
Di samping itu, masyarakat sekitar Gunung Marapi juga diimbau untuk mengamankan saran air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik supaya tidak roboh.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi eksplosif pada Minggu (3/12), pukul 14.54 WIB. Tercatat gunung tersebut telah erupsi sebanyak 46 kali dalam dua hari.
Dari data Basarnas, ada 75 pendaki yang berada di sekitar gunung saat erupsi terjadi. Namun, 11 orang dalam kondisi meninggal dunia.
Dari kesebelas korban tersebut, lima orang sudah teridentifikasi oleh tim Disater Victim Identifiication (DVI) Polda Sumbar.
"Kita sudah menerima dan mengidentifikasi lima jenazah. Sesuai dengan laporan dari Basarnas, kan ada 11 yang meninggal. Jadi, kita masih menunggu enam lainnya," kata Kabid Dokkes Polda Sumbar, Kombes Lisda Cancer kepada detikSumut di Rumah Sakit Ahmad Mukhtar (RSAM) Bukittinggi, Senin malam.
(mff/afb)