Sholat hukumnya wajib dilaksanakan, karena itulah sholat menjadi tiang agama. Dalam kondisi apapun umat muslim diwajibkan melaksanakan sholat, termasuk ketika dalam perjalanan.
Perintah tentang sholat termaktub dalam beberapa surah dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam surah Al-Baqarah ayat 43,
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ٤٣
Artinya: "Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika seorang muslim meninggalkan sholatnya, maka ia akan mendapatkan dosa yang sangat besar. Jadi tidak ada alasan untuk meninggalkan salat meski dalam perjalan dengan menggunakan pesawat dalam waktu yang lama.
Bepergian dengan pesawat, para musafir sering dihadapkan pada tantangan dalam menjalankan ibadah sholat. Maka dari itu, penting untuk memahami hukum dan tata cara sholat di pesawat agar ibadah tetap dapat dilaksanakan dengan penuh khusyuk dan sesuai dengan ajaran agama. Berikut hukum & tata cara sholat di pesawat.
Dilansir detikHikmah dari buku Ensiklopedi Shalat Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah karya Sa'id bin 'Ali bin Wahf al-Qahthani, hukum sholat di pesawat adalah sah. Hal ini disebabkan karena pesawat terbang di udara sama seperti kapal di lautan (di atas air). Setiap muslim wajib mengerjakan apa yang wajib dikerjakan dalam sholat.
Namun jika muslim tersebut tidak bisa melakukan semua yang wajib dikerjakan dalam sholat, maka hendaklah ia tidak sholat di pesawat, tetapi menunggu sampai pesawat mendarat. Terkecuali jika ia mengetahui bahwa pesawat itu akan mendarat setelah berlalunya waktu sholat, sedangkan sholat yang akan dikerjakan di udara itu tidak mungkin dijamak dengan sholat setelahnya, misalnya sholat Asar dan Subuh.
Tata Cara Sholat di Pesawat
Mengutip dari sumber buku sebelumnya, jika mampu sholat sambil berdiri, hendaknya melaksanakan sholat sambil berdiri. Jika tidak mampu, maka boleh melakukan sholat sambil duduk dengan menghadap kiblat dan berputar terus menghadap kiblat mengikuti putaran pesawat.
Hal tersebut didasarkan pada firman Allah SWT yang termaktub dalam surah At-Taghabun ayat 16, https://www.detik.com/hikmah/quran-online/at-tagabun
فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَاَطِيْعُوْا وَاَنْفِقُوْا خَيْرًا لِّاَنْفُسِكُمْۗ وَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ١٦
Artinya: "Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu! Dengarkanlah, taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu! Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung."
Dirangkum dari buku Peta Perjalanan Haji dan Umrah (Edisi Revisi) karya Arifin, terdapat dua macam tata cara sholat di pesawat. Pertama, tayamum dengan menepukkan tangan ke dinding pesawat atau sandaran kursi kemudian melaksanakan sholat sambil duduk. Kedua, tanpa tayamum sholat seperti biasa sambil duduk (lihurmatil wakti) tetapi harus diulang salatnya (i'adah) setelah sampai di darat. (Menurut sumber dari Departemen Agama RI)
Tata Cara Tayamum di Pesawat
- Menepukkan kedua telapak tangan (perlahan) ke sandaran kursi pesawat di depan atau dinding pesawat
- Menyapukan kedua telapak tangan ke wajah secara merata, dari ujung rambut (jidat) sampai ke dagu dilanjutkan dari daun telinga kanan sampai ke daun telinga kiri.
- Menepukkan kembali kedua telapak tangan, namun diusahakan di tempat yang berbeda.
- Menyapukan tangan kanan hingga siku menggunakan telapak tangan kiri secara merata dan menyapu tangan kiri hingga siku menggunakan telapak tangan kanan secara merata.
Tata Cara Sholat di Pesawat
- Duduk di kursi pesawat, menghadap ke depan, dilanjutkan dengan berniat sholat.
- Mengangkat kedua tangan dan mengucapkan takbiratul ihram.
- Tangan bersedekap, membaca doa iftitah, surah Al Fatihah, dilanjutkan dengan surat yang lain.
- Rukuk dengan cara membungkuk sedikit, membaca bacaan rukuk
- I'tidal dengan cara mengangkat kedua tangan dengan punggung lurus, dan tetap dalam posisi duduk
- Sujud dengan cara membungkukkan badan (lebih rendah dari rukuk), membaca bacaan sujud
- Duduk di antara dua sujud dengan cara posisi duduk sempurna, membaca bacaan duduk di antara dua sujud
- Sujud kembali seperti poin nomor enam. Kemudian kembali ke posisi semula untuk memulai rakaat kedua, dengan gerakan yang mirip dengan gerakan poin nomor tiga, tanpa doa iftitah
- Seterusnya sama dengan rakaat pertama hingga posisi seperti poin nomor delapan.
- Tahiyat akhir dengan cara duduk sempurna. Meletakkan kedua tangan di atas lutut dan mengacungkan telunjuk jari tangan
- Menoleh ke kanan dan kiri sambil mengucap salam.
(astj/astj)