Sebanyak 1.084 pengungsi Rohingya mendarat di sejumlah daerah di Aceh dalam dua pekan terakhir. Mereka tiba menggunakan enam perahu kayu.
Kapal pertama rombongan Rohingya mendarat di Pidie pada Selasa (14/11) sore. Setelah itu, rombongan imigran yang terdiri dari anak-anak, perempuan dan laki-laki mendarat di Pidie, Bireuen, Aceh Timur serta Sabang.
"Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh dalam kurun waktu bulan November yaitu sejak tanggal 14 November sampai dengan 21 November telah menerima laporan serta menangani sebanyak 1.084 pengungsi etnis Rohingya yang datang ke Indonesia menggunakan perahu kayu," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Aceh Ujo Sujoto kepada wartawan, Kamis (23/11/2023).
Menurutnya, Divisi Keimigrasian bersama pemerintah daerah di Aceh telah menyepakati pengungsi tersebut ditempatkan di gedung bekas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe di Kota Lhokseumawe. Direktorat Jenderal Imigrasi melalui surat yang diteken Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian membolehkan lokasi itu dijadikan kamp penampungan sementara selama tiga bulan.
Rohingya telah ditampung di gedung tersebut yakni sebanyak 511 orang. Sementara sisanya 573 orang masih berada di dua lokasi yakni di Pidie 341 orang di Mina Raya dan 232 di Desa Kulee.
"Dalam penanganan pengungsi di lapangan dilaporkan oleh unit pelaksana teknis keimigrasian dalam wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Aceh bahwa koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan juga pihak-pihak lain yaitu kepolisian setempat, angkatan laut setempat, IOM dan UNHCR," ujar Ujo.
Berikut rincian Rohingya yang mendarat di Aceh dalam dua pekan:
1. 14 November: 194 orang mendarat di Pidie
2. 15 November: 147 imigran mendarat di Pidie
3. 19 November: 256 imigran mendarat di Bireuen
4. 19 November: 232 Rohingya tiba di Pidie
5. 19 November: 36 Rohingya tiba di Aceh Timur
6. 21 November : 219 Rohingya mendarat di Sabang
(agse/nkm)