6 Hal Tentang Bobby yang Dapat Surat Tugas dari Golkar Jadi Cagub Sumut

Round Up

6 Hal Tentang Bobby yang Dapat Surat Tugas dari Golkar Jadi Cagub Sumut

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 23 Nov 2023 09:00 WIB
Bobby Nasution
Bobby Nasution (Foto: Tangkapan layar)
Medan -

Wali Kota Medan Bobby Nasution diberikan surat tugas oleh Partai Golkar untuk menjadi calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) di Pilkada 2024. Sebelum diberi surat tugas, Golkar sudah terlebih dahulu menjalin komunikasi dengan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Berikut ini enam hal tentang pemberian surat tugas kepada Bobby untuk menjadi Cagub Sumut yang dirangkum detikSumut. Simak sampai akhir ya

6 Fakta Tentang Bobby Dapat Surat Tugas Jadi Cagub Sumut


1. Bobby Juga Diberi Surat Tugas Jadi Calon Wali Kota Medan

Waketum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memberikan dua surat tugas kepada Bobby Nasution. Surat tugas pertama untuk menjadi Cagub Sumut dan kedua surat tugas calon Wali Kota Medan periode berikutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya bilang Pak Bobby itu dapat dua surat tugas sebagai bakal calon gubernur Sumut dan juga sebagai bakal calon wali kota Medan," ujar Doli dilansir detikNews (21/11/2023).

Komunikasi antara Partai Golkar dan Bobby, kata Doli, sudah terjalin sejak lama. Bahkan dia mengklaim Golkar yang pertama mengusung Bobby di Pilkada Medan 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

"Bobby pertama kali yang mengusung Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara. Kami mengundang pertama kali, kami juga menyematkan baju Golkar kepada Pak Bobby. Nah, kita komunikasi selama ini bagus. Walaupun kemarin beliau tercatat sebagai kader PDIP," ucapnya.

2. Golkar Komunikasi dengan Bobby Sebelum Beri Surat Tugas Cagub Sumut

Doli mengatakan komunikasi Golkar juga telah dilakukan sebelum Bobby dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai kader oleh DPC PDIP Medan. Namun terkait keanggotaan partai, dirinya menyerahkan kepada Bobby.

"Sebelum beliau dicabut ditarik KTA-nya, kami sudah berkomunikasi dan menetapkan beliau bakal calon gubernur atau bakal calon wali kota," ujarnya.

Dia menyebut bahwa sosok yang diusulkan oleh Golkar di setiap daerah masih terdapat banyak nama. Nama-nama yang ada akan dinilai dan dievaluasi bersama.

"Sekarang inikan masih banyak nama-nama ya, satu daerah itu ada yang tujuh atau delapan (nama), nah nanti kita akan nilai, nama-nama itu akan kita nilai tiap bulan nanti akan kita evaluasi," imbuhnya.

3. Golkar Juga Beri Ijeck Surat Tugas Jadi Cagub Sumut

Selain kepada Bobby Nasution, Partai Golkar juga memberikan surat tugas menjadi Cagub Sumut kepada Musa Rajekshah alias Ijeck.

Hal itu diketahui dari surat DPP Partai Golkar bernomor: Sund- 308 /GOLKAR/XI/2023. Surat tersebut ditandatangani oleh Waketum DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris DPP Golkar Lodewijk F Paulus.

"Undangan menghadiri pengarahan Ketua Umum DPP Partai GOLKAR kepada Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Partai GOLKAR," demikian tertulis di dalam surat yang dilihat, Rabu (22/11/2023).

Dalam lampiran kedua surat tersebut, terlihat Golkar menyebutkan 2 nama yang akan diusung jadi Cagub Sumut. Keduanya adalah Bobby Nasution dan Musa Rajekshah alias Ijeck yang merupakan Ketua DPD I Golkar Sumut.

Sekretaris Golkar Sumut Ilhamsyah membenarkan soal penunjukan dua nama tersebut.

"Betul (Golkar usulkan Bobby dan Ijeck jadi Cagub Sumut), di Medan Bobby dapat juga," kata Ilhamsyah kepada detikSumut, Rabu (22/11/2023).

4. PDIP Bicara Kesetiaan ke Bobby

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya buka suara usai Bobby mendapatkan surat tugas sebagai Cagub Sumut dari Partai Golkar. Aswan tidak ragu untuk bicara soal kesetiaan.

Mulanya Aswan memastikan PDIP tidak akan mengusung Bobby maju Cagub Sumut. Sebab, PDIP menilai Bobby tidak lagi berjuang bersama.

"Bagus itu (Golkar beri Bobby surat tugas jadi cagub Sumut), pastinya begitulah (PDIP tidak akan usung Bobby), karena beliau juga tidak ingin lagi berjuang bersama PDI Perjuangan," kata Aswan.

PDIP, kata Aswan, belum memikirkan soal Pilgub maupun Pilkada lainnya. PDIP, katanya, tidak mau terburu-buru menentukan calon dan akan memakai mekanisme rekrutmen calon kepala daerah (cakada) yang dimiliki oleh PDIP.

Sebab menurut Aswan, proses instan akan melahirkan cakada yang instan. Kesetiaan cakada dari proses instan tersebut dinilai belum tentu juga terjamin.

"Proses instan akan melahirkan cakada yang instan pula, kesetiaannya juga tidak terjamin, ini pelajaran dan pendidikan politik penting untuk rakyat," tutupnya.

5. Bobby Ucapkan Terima Kasih ke Golkar

Bobby mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Partai Golkar kepadanya. Dia mengaku tidak bisa hadir langsung ke Jakarta untuk menerima surat tugas itu karena ada pekerjaan di Medan.

"Pertama terima kasih, kemarin kita dapat info diundang ke Jakarta untuk menerima surat tugas sebagai calon gubernur dan calon wali kota di 2024," kata Bobby di Medan, Rabu (22/11/2023).

Bobby kemudian mengaku tidak bisa mengambil surat tugas tersebut secara langsung. Sebab, ada pekerjaan di Kota Medan yang tidak bisa ditinggal Bobby.

"Saya juga kemarin menyampaikan belum bisa hadir karena ada tugas yang di Medan, ada paripurna dan tugas-tugas sebagai wali kota yang belum bisa saya tinggalkan. Jadi pada saat menerima surat itu bukan saya pribadi, ada tim yang ngambil di sana, saya ucapkan terima kasih tentunya kepada Partai Golkar," ucapnya.

6. Bobby Ngaku Masih Bersama PDIP

Meski tidak sejalan dalam kontestasi Pilpres 2024, Bobby mengaku masih bersama PDIP. Bobby mengatakan kebijakan yang dibuatnya untuk Kota Medan masih dibahas secara bersama-sama salah satunya dengan PDIP.

Bobby menegaskan sampai saat ini dirinya belum bergabung dengan Partai Golkar. Selain itu, Bobby merasa dia mengikuti tahapan penetapan calon kepala daerah dari PDIP saat Pilwakot Medan 2020 lalu.

"Yang pasti saya sampaikan tadi, bicara tentang masuk Golkar belum, dan kemarin tentunya dari PDI Perjuangan juga mengikuti tahapan, kita ikutin tahapan bagaimana PDI menjadikan kader itu sebagai calon kepala daerah, kita ikutin tahapannya semua," kata Bobby.

PDIP juga menilai Bobby hanya menumpang jadi Wali Kota Medan. Namun Bobby merasa hingga saat ini hubungannya dengan PDIP di Medan masih baik-baik saja tetap bekerja sama.

"Nggak lah, saya rasa saya dan PDI Perjuangan sampai hari ini, kalau numpang itu kan berarti ada ditinggal, tapi untuk pekerjaan di Kota Medan sampai hari ini kami dengan PDI Perjuangan masih sama-sama, membangun sama-sama, ngasih masukannya sama-sama, beberapa kebijakan juga kita putuskan sama-sama," ucapnya.




(astj/astj)


Hide Ads