Sempat beredar dokumen disebut pakta integritas untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Dokumen itu ditandatangani Pj Bupati Sorong Yan Piet Moso dan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Barat, Brigjen TNI TSP. Silaban.
Kepala BIN Budi Gunawan pun buka suara. Ia membantah adanya dokumen pakta integritas tersebut.
"Enggak ada. Enggak ada. Masa intelngeluarin gitu," kata Budi Gunawan usai pelantikan Jenderal Agus Subiyanto jadi Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, dilansir detikNews, Rabu (22/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu Budi Gunawan juga menjawab kabar dirinya akan diganti. Ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
"Wah enggak tau," ujarnya.
Sebelumnya, beredar dokumen Pakta Integritas yang ditandatangani oleh Pj. Bupati Sorong Yan Piet Moso dan Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Barat, Brigjen TNI TSP. Silaban. Dalam dokumen itu, tertera lima poin, di antaranya tertulis 'Siap mencari dukungan dan memberikan kontribusi suara pada Pilpres 2024, untuk kemenangan salah satu paslon.
Doukmen diduga Pakta integritas itu juga dibantah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Ia menyebut dokumen itu bentuk manipulasi.
"Nah, nanti akan kita lihat karena politik ini kan arus kebenaran, siapa yang melakukan manipulasi akan menuai sesuatu hal yang jauh lebih besar, karena berbagai penggiringan opini itu dilakukan untuk menutupi rekam jejaknya, sehingga nanti akan ada suatu dialektika, yang benar adalah benar," kata Hasto, Sabtu (18/11/2023).
Hasto mengatakan PDIP tak menggunakan cara pakta integritas untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
"Kami tidak (menggunakan cara pakta integritas), tadi dari Pak Arsjad juga menegaskan bahwa no black campaign, kita tidak mengenal model-model manipulasi drama, dulu ada Ratna Sarumpaet, dan ini kan muncul suatu drama-drama yang baru. Kami tidak pakar menjadi sutradara, pemain, penulis naskah, semua sekaligus, kami nggak punya pengalaman di situ," ujarnya.
Baca juga: Makna Salam 3 Jari ala Hunger Games Ganjar |
(nkm/nkm)