Sederet Fakta Ketua PDIP Deli Serdang yang Memilih Mundur Jelang Pilpres 2024

Round Up

Sederet Fakta Ketua PDIP Deli Serdang yang Memilih Mundur Jelang Pilpres 2024

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 21 Nov 2023 09:00 WIB
Kader PDIP Kudus memasang bendera partai di Jembatan Tanggulangin, pintu masuk Kabupaten Kudus, Sabtu (27/6/2020).
Ilustrasi (Dian Utoro Aji/detikcom)
Deli Serdang -

Ketua DPC PDIP Deli Serdang Eko Sopianto mundur dari jabatannya. Bukan hanya mundur dari jabatan ketua, Eko juga mundur dari kader PDIP jelang Pilpres 2024.

Keputusan Eko yang juga Ketua Umum DPP Pujakesuma mundur disinyalir karena memilih untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Berikut ini sederet fakta tentang mundurnya Eko yang dirangkum detikSumut.

7 Fakta Tentang Ketua PDIP Deli Serdang Mundur

1. Disebut Mundur karena Dukung Prabowo-Gibran

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya membenarkan jika Eko mundur karena mendukung Prabowo-Gibran. Eko diketahui mundur pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya karena Pujakesuma dukung Prabowo, tanggal persisnya tidak tahu, tapi dalam minggu terakhir ini," kata Aswan Jaya kepada detikSumut, Senin (20/11/2023).

Sebelum menyerahkan surat pengunduran diri, Eko ternyata dipanggil DPD PDIP Sumut pada Sabtu (11/11). Pemanggilan tersebut perihal sikap Eko yang berbeda dukungan di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

"Karena hari Sabtu minggu lalu itu dipanggil klarifikasi," ucapnya.

2. Eko Juga Mundur dari PDIP

Aswan menambahkan, pada saat pemanggilan tersebut, Eko diminta mundur dari jabatan Ketua DPC PDIP Deli Serdang. Namun, Eko memilih mundur dari ketua sekaligus kader PDIP.

"Kami meminta dia lebih bagus mundur sebagai pimpinan partai dan dia menyatakan mundur sebagai kader partai juga," ujarnya.

Hingga saat ini, jabatan Ketua DPC PDIP Deli Serdang masih kosong usai Eko mundur. Jabatan tersebut nantinya akan diisi oleh Plt dari DPD PDIP Sumut.

"Sampai saat ini belum tahu saya dan belum ada pembicaraan di situ, biasanya Plt dulu salah satu pengurus DPD lah," tutupnya.

3. PDIP Sumut Curiga Eko Diintimidasi

Aswan meyakini jika Eko sebagai Ketua Umum Pujakesuma mendukung Prabowo dan Gibran karena mendapatkan tekanan.

"Jadi yang perlu kami sampaikan dia ini kan Ketua PDI Perjuangan Cabang Deli Serdang ya, tentu keputusan dia itu sebagai Ketua Pujakesuma atau Presiden Pujakesuma. Tapi karena sebagai Presiden Pujakesuma sekaligus ketua partai dan kita ketahui juga Ganjar Pranowo salah satu dewan pembina (pelindung) di Pujakesuma itu, sehingga keputusan Pujakesuma itu mendukung salah satu capres yang lain, tentu kami melihat ini tidak berdiri sendiri," kata Aswan Jaya kepada detikSumut, Senin (20/11/2023).

Aswan Jaya meyakini jika Eko di bawah tekanan sehingga mundur dari PDIP untuk mendukung Prabowo-Gibran. Apalagi Pujakesuma disebut sudah banyak mensosialisasikan dukungan ke Ganjar sebelumnya.

"Beliau itu saya yakin di bawah tekanan orang yang sangat berpengaruh kan, karena sudah (sempat) memberikan dukungan kepada Ganjar dan Pujakesuma juga sudah banyak mensosialisasikan, mencetak alat peraga dukungan kepada Ganjar kan," ucapnya.

4. PDIP Sebut Eko Ditekan Orang Berpangkat

Aswan yakin betul jika dukungan ke Prabowo-Gibran itu karena ditekan oleh orang berpangkat. Mereka menilai jika keputusan Pujakesuma tersebut tidak mandiri.

"Sehingga kami meyakini dukungan kepada salah satu capres tersebut atas tekanan orang yang berpangkat lah, sehingga keputusan itu sendiri sebenarnya tidak mandiri dan tidak independen," ujarnya.

Meskipun demikian, Aswan menganggap jika Eko bernilai rendah sebagai kader PDIP. Sebab lebih tunduk kepada orang berpangkat.

"Tapi ya sebagai seorang kader, apalagi ketua partai kemudian lebih tunduk kepada seseorang yang berpangkat, maka tentu kader tersebut nilainya rendah juga," tutupnya.

5. Eko Mundur karena Capek

Eko buka suara soal keputusannya mundur dari jabatan Ketua DPC PDIP Deli Serdang. Eko mengaku mundur dan meninggalkan PDIP karena capek.

Eko menyebut, dirinya mundur per 13 November 2023. Alasannya karena terlalu banyak organisasi yang dia ikuti.

"Tanggal 13, alasan pertama ya udah banyak kali organisasi jadi memang harus apalah, sudah capek kali, jadi itu lah," kata Eko Sopianto kepada detikSumut, Senin (20/11/2023).

6. Pujakesuma Belum Dukung Ganjar

Eko menyebut awalnya Pujakesuma memang mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Namun, Pujakesuma hingga saat itu belum sepenuhnya mendukung Ganjar.

"Kita ini belum mendukung (Ganjar) kali gitu lo, gini lo Mas Ganjar merupakan bagian dari Pujakesuma, Pujakesuma itu kan organisasi yang di dalamnya ada berbagai (kader) partai politik, jadi belum menyatakan dukungan," ucapnya.

Hal itu juga dikarenakan Pujakesuma belum menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) dan mengeluarkan surat resmi dukungan ke salah satu calon. Pujakesuma, kata Eko, baru akan melakukan rakernas dalam waktu dekat ini.

"Karena kalau mau menyatakan dukungan itu harus ada surat resmi dari DPP dan tentunya dibarengi dengan rapat kerja nasional, nanti rakernas dulu, ini aku masih konsolidasi ke Kalimantan Timur, mensosialisasikan rakernas entah nanti di Jakarta atau di Medan kita buat, tapi yang jelas kita rakernas," ujarnya.

7. Pujakesuma Juga Belum Dukung Prabowo-Gibran

Bukan berarti karena tidak mendukung Ganjar, kata Eko, Pujakesuma menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo-Gibran. Kata dia, sejauh ini belum ada sikap politik Pujakesuma.

Menurut Eko jika Pujakesuma telah mendukung Prabowo-Gibran, dirinya pasti akan mendampingi Gibran sewaktu berkunjung ke Medan.

"Belum (mendukung Prabowo-Gibran), kalau sudah harusnya kan semalam sudah ada dekat Gibran waktu datang (ke Medan)," ungkapnya.

Eko juga membantah jika dia mendukung Prabowo-Gibran karena diintimidasi oleh orang berpengaruh. Menurutnya tidak ada yang berani menekan ketua umum Pujakesuma.

"Oo nggak ada penekan, siapa yang berani nekan saya? Saya ketua umum kok, saya bisa mecat semua kan karena kita punya hak prerogatif hasil kalau kami namanya mubes," tutupnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads