Pekong Lima Medan, Saksi Bisu Pembunuhan 5 Hoakiau Tionghoa

Pekong Lima Medan, Saksi Bisu Pembunuhan 5 Hoakiau Tionghoa

Felicia Gisela Br Sihite - detikSumut
Minggu, 19 Nov 2023 15:32 WIB
Pekong Lima Medan. (Foto: Felicia Gisela Br Sihite).
Pekong Lima Medan. (Foto: Felicia Gisela Br Sihite).
Medan -

Pekong Lima Medan terletak di Jalan Dr. Sutomo sekitar Pasar Sentral Medan. Bangunan tua berwarna merah muda dengan folding gate merah tersebut ternyata menyimpan kisah mencekam di baliknya.

Tempat itu adalah saksi bisu pembunuhan 5 hoakiau Tionghoa zaman dahulu yang kini digunakan sebagai tempat sembahyang. detikSumut datang ke lokasi untuk mengulik asal-usul hingga legenda yang berkaitan dengan Pekong Lima.

Tentang Pekong Lima

Berdasarkan tulisan yang diukir dalam bangunan Pekong Lima, lima hoakiau (etnis Tionghoa) menjadi korban kebuasan Jepang. Saat tentara Jepang datang merusak di Kepulauan Selatan, banyak hoakiau menderita kekejaman dan kesedihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelima hoakiau tersebut terkubur di tempat itu usai leher mereka semua dipotong pada Minggu, 15 Maret 1942. Setelah keadaan aman kembali, kuburan itu digunakan sebagai tempat memperingati kelima hoakiau tersebut.

Nama Kelima Hoakiau

Dilihat detikSumut dari resume yang digantung dalam bangunan Pekong Lima, terdapat nama kelima hoakiau yang dikubur di tempat itu.

ADVERTISEMENT

1. Huangjin Bang

Seorang laki-laki yang meninggal saat berumur 19 tahun.

2. Xu Shuiling

Seorang pria berusia 27 tahun bersama istri dan bayinya dibunuh tahun 1942.

3. Liu Yunkan

Seorang pria yang meninggal saat berumur 30 tahun.

4. Huang Yayan

Seorang pria bersama 3 pria lainnya dan seorang perempuan dibunuh tahun 1942.

5. Huang Wenzan

Seorang pria berusia 23 tahun dibunuh pada tahun 1942.

Perkembangan Pekong Lima Hingga Saat Ini

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Pekong Lima awalnya merupakan kuburan dan telah mengalami pemugaran. Bangunan itu kini dijadikan sebagai tempat sembahyang oleh umat Tionghoa sekaligus untuk memperingati kelima hoakiau.

"Kejadian itu terjadi pada saat zaman penjajahan Jepang dulu. Sekarang tempat ini dijadikan sebagai tempat sembahyang" ucap Avi, penjaga Pekong Lima, saat diwawancarai detikSumut, Kamis (16/11/2023).

Legenda Pekong Lima Versi Lain

Sementara itu, terdapat juga legenda Pekong Lima versi lain. Kejadian itu timbul oleh karena adanya kekecewaan dalam hati. Lima orang kuli kontrak dihukum gantung karena telah membunuh mandor onderneming dengan kejam.

Kelima kuli tersebut bernama Tan Pe Yak, Gouw Thow Seng, Hi Sam Ti, Yeo Kwi Lim, dan Gouw Ge Kang dari desa yang sama di Tiongkok. Mereka bersaksi bahwa mandor itu dipukuli secara ramai-ramai sampai tak bernyawa.

Peristiwa itu terjadi ketika suatu hari seorang dari mereka dipukuli oleh mandor onderneming. Awalnya dia menganggap perkara itu biasa tetapi perlakuan sang mandor tak kunjung berhenti sehingga dia pun mengadu ke empat saudaranya.

Meski jarang terkena pukulan, kelima kuli kontrak itu merasa sangat diperlakukan buruk oleh si mandor. Mereka pun membalas mandor dengan menyeretnya ke tengah ladang pada pagi hari dan memukulinya beramai-ramai.

Niat hanya memberi pelajaran tetapi pemuda pertama terus memukulnya. Timbul luka-luka di sekujur badan mandor, matanya keluar dan lehernya menggroak. Mayatnya dimasukkan ke lubang tempat kotoran di bawah rimbunan daun-daun tembakau.

Atas perlakuan tersebut, mereka sepakat untuk saling membela antar satu sama lain karena hubungan saudara yang dipegang teguh. Maka saat tiba saatnya membuat pengakuan, Gouw Thow Seng pun maju.

"Kami memang boenoeh itoe mandor sebab dia-nja soeka seksa kami dengan kedjam. Koeli-koeli joega pernah diseksa semoewa. Dia poekoelin atawa petjoet pakai tjamboek. Ini balasan daripada dia peonja perboeatan jang biadab."

Mereka berlima bersikeras tidak mau mengakui sosok pemuda yang menaruh dendam kesumat tersebut. Sampai akhirnya, tuas ditarik dan kotak empat segi di lantai terbuka. Kelima pemuda itu menggelepar sebentar lalu tak bergerak selamanya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads