Djarot Sebut PDIP Masih Anggap Jokowi Kader

Djarot Sebut PDIP Masih Anggap Jokowi Kader

Tim detikNews - detikSumut
Kamis, 16 Nov 2023 11:00 WIB
Djarot Saiful Hidayat. (Mulia Budi/detikcom).
Foto: Djarot Saiful Hidayat. (Mulia Budi/detikcom).
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut, PDIP masih menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader meski pun putra sulung Jokowi menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.

Djarot juga menegaskan PDIP masih di dalam pemerintahan Jokowi periode 2019-2024. Sikap itu didasarkan karena PDIP masih menganggap Jokowi sebagai kadernya dan presidennya.

"Kami tetap di dalam lho, beda lho. Kita tuh masih menganggap, melihat PakJokowi itu kader PDI Perjuangan," ujarDjarot dalam diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, dilansir detikNews, Kamis (15/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam diskusi tersebut, Djarot menegaskan PDIP tidak menjadi oposisi pemerintahan Jokowi di akhir periode kedua ini.

"Kami masih menganggap dia kader PDI Perjuangan dan itu presiden kita," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Djarot juga menanggapi sindiran Waketum PAN Yandri Susanto yang mengungkit soal pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ada apa-apanya jika tanpa PDIP.

Djarot mengungkap apa yang disampaikan Megawati tersebut sebagai fakta karena PDIP selalu pasang badan untuk Jokowi.

"Memang Pak Jokowi ini bisa seperti ini karena PDI Perjuangan. Betul tidak? Tadi saya sebutkan sejak wali kota, gubernur, dan presiden dan PDI Perjuangan selalu pasang badan, sampai sekarang pasang badan," ujar Djarot.

Dia mengatakan PDIP selama ini terus mendukung kebijakan pemerintahan Jokowi. Meski pun Jokowi sering dinyinyirin dan dibully dengan kata-kata tak pantas, PDIP kata Djarot selalu pasang badan.

"Ketika Pak Jokowi misalkan, dia dinyinyirin, kemudian di-bully, dengan kata-kata yang tidak patut, itu kita yang pasang badan, termasuk yang di parlemen juga kita pasang badan. Kebijakan apapun yang disampaikan Pak Jokowi dan kita rasa itu baik, kalau ada yang nyerang kita pasang badan. Kalau nggak ada PDI Perjuangan, belum tentu juga," tambahnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads