Kepala BP3MI wilayah Sumatera Utara (Sumut), Harold Hamonangan angkat bicara terkait dua pria viral mengaku tertipu pekerjaan ilegal di Kamboja dan belum makan empat hari lalu minta tolong ke Pemerintah Indonesia serta Wali Kota Medan Bobby Nasution. Harold mengaku jika pihaknya telah menghubungi KBRI di Kamboja terkait hal tersebut.
"Sudah, sudah kami hubungi juga kepada KBRI, mungkin mereka sudah melakukan mediasi dengan anak, kedua anak tersebut. KBRI, karena dengan perusahaan yang akan mempekerjakan itu rencananya, namun lagi proses mediasinya. Jadi ya, sedang ditangani oleh KBRI saat ini," kata Harold saat diwawancarai detikSumut, Selasa(14/11/2023).
Harold mengatakan bahwa kedua pria itu belum lama ke Kamboja. Mereka diduga berangkat ke Kamboja secara ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum lama katanya, Infonya, cuman aku belum tanya persis, kami lagi nunggu data-data lengkapnya baru tadi malam, kita kontek ke KBRI sana. Belum lama, namun berangkatnya ilegal yang jelas dan perusahaan yang menempatkannya pun juga nggak jelas, menurut KBRI masih ini, masih info awal. Nanti kalau ada info lanjut, ini sambil menunggu dari KBRI, nanti kami infokan lagi," ujarnya.
Menurut Harold, kedua pria tersebut saat ini masih dalam proses mediasi dengan perusahaan di sana. Pihak KBRI juga sudah membantu biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di Kamboja.
"Masih sedang mediasi, namunkan mediasi ini kan, kemarin itu, ya ada biaya-biaya yang memang setelah dikeluarkan ya oleh si perusahaan di Kamboja sana. Nah, perusahaan di sana juga memang, istilahnya itu sudah dibantukan infonya dari KBRI, sudah kita bantu dari yang dituntut perusahaan di sana yang mempekerjakan itu," ucapnya.
"Misalnya, saya nggak tau persis itunya. Misalnya berapa di turunin, memang itu yang wajarlah, istilahnya untuk, ada biaya memang harus dipulangkan, karenakan sudah ngeluarkan biaya juga perusahaan di sana, waktu memberangkatkan mereka gitu. Jadi sedang dalam proses seperti itulah mediasinya. Tapi kita belum nanya detail tentang berapa biayanya, karena sudah dimediasi langsung dengan KBRI. Nggak ini juga, masih dijalankan juga oleh KBRI, jadi kita tunggu juga," sampainya.
Selain itu, Harold juga menyampaikan bahwa kedua pria tersebut kemerin telah berada di KBRI. Namun, apakah mereka tinggal di KBRI atau tidak, Harold mengaku belum mengetahui secara pasti.
"Di sana sih kemarin di KBRI, kemarin sih di KBRI. Kalau hari-hari mereka apa tinggal di perusahaannya apa di mana saya kurang tahu pasti. Cuma saya kemarin dengar masih di KBRI," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan dua pria mengaku terjebak pekerjaan ilegal di Kamboja, viral di media sosial. Kedua pria tersebut kemudian meminta tolong untuk diselamatkan oleh Pemerintah Indonesia dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Dilihat detikSumut, Sabtu (13/11), video itu berdurasi 58 detik. Terlihat dua pria menyebut Pemerintah Indonesia dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh. Kepada Bang Grey dan Pemerintah Indonesia dan Wali Kota Medan Pak Bobby Nasution, tolong selamatkan kami Pak," kata salah satu pria yang ada di video tersebut.
Dalam video, dua pria tersebut mengaku tertipu pekerjaan Ilegal di Kamboja. Mereka juga sudah mediasi kepada perusahaan, namun mereka harus membayar denda.
"Kami ketipu pekerjaan ilegal di tempat perusahaan kami, kami sudah mediasi kepada perusahaan kami, kami malah disuruh denda dan bayar Rp 25 juta," lanjutnya.
Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video Pengakuan Korban CPMI Ilegal: Tak Curiga, Semua Prosedur Sama"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)