Cuaca pagi itu sedikit mendung. Air hujan yang jatuh ke bumi cukup membasahi Jalan Makmur Ujung, Pasar 7 Tembung, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Jam di dinding pada Sabtu 4 November 2023 masih menunjukkan pukul 08.35 WIB, Ilham Ridwan juga baru saja menyusun steling di depan rumahnya. Tapi, orang sudah datang untuk bertransaksi di Bejok Jaya BRILink.
Pelanggan Bejok Jaya BRILink datang berjalan kaki, dan juga mengendarai sepeda motor. Mereka rata-rata bertransaksi tarik tunai dan transfer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak mau tarik," kata Rina, salah satu nasabah.
"Berapa," sahut Ilham. "Coba cek dulu saldonya," kata Rina lagi.
Ilham yang akrab disapa Bejok itu pun langsung membawa mesin EDC (Electronic Data Capture) ke hadapan Rina. Kartu ATM yang dimiliki Rina pun dimasukkan ke mesin EDC, setelah dimasukkan password ATM, terlihatlah saldo yang dimiliki Rina.
"Bisa kayaknya tarik Rp 300 ribu pak," celetuk Rina.
Transaksi itu pun langsung diproses oleh Bejok. Setelah selesai dengan mesin EDC, Bejok beranjak ke dalam rumah untuk mengambil uang yang tersimpan di dalam laci meja.
Uang Rp 300 ribu pecahan Rp 50 ribu berpindah tangan dari Bejok ke Rina. Rina selanjutnya menyerahkan uang Rp 5 ribu ke Bejok sebagai biaya administrasi.
![]() |
Rina memilih bertransaksi ke AgenBRILink ketimbang harus ke ATM. Mengingat jarak ATM BRI terdekat dari rumahnya cukup jauh.
"Di simpang jodoh paling dekat ATM BRI. Nggak apa-apa bayar Rp 5 ribu, ketimbang harus ke ATM. Jauh," ujar Rina.
Di belakang Rina sudah ada nasabah lain yang menunggu. Wanita itu ditemani suami dan anaknya.
Wanita itu langsung bertransaksi dengan Bejok. Suami dan anaknya tetap menunggu di atas sepeda motor.
"Mau tarik pak, Rp 200 ribu " tutur wanita yang diketahui bernama Siti.
Transaksi Siti pun langsung diproses oleh Bejok dengan mesin EDC. Dalam hitungan detik uang dua lembar pecahan Rp 100 ribu diserahkan Bejok ke nasabahnya.
Uang Rp 100 ribu dikembalikan Siti ke Bejok. "Potong dari sini (Rp 100 ribu) administrasinya pak," ucap Siti.
Karena tak ada uang kecil, Bejok memanggil anaknya untuk menukar uang ke kedai sebelah.
"Bang tolong tukarkan uang (Rp 100 ribu) ini," kata Bejok yang disahut "Ya" oleh anak lelakinya.
Hari itu nasabah yang datang ke Bejo BRILink silih berganti. Bejo dan anaknya pun sigap melayani nasabah yang ingin bertransaksi.
"Kalau Sabtu dan Minggu memang biasanya ramai, akhir pekan. Apalagi di bawah jam 11.00 WIB," kata Bejok.
Ayah dua anak itu kemudian bercerita tentang awal mula menjadi AgenBRILink. Mulanya dia tertarik menjadi AgenBRILink setelah melihat saudaranya di Kisaran, Asahan. Ketika itu tahun 2020.
"Keluarga kita di Kisaran udah lebih dahulu jadi AgenBRILink. Dia lah yang ajarin, katanya dia mau bantu makanya saya pun tertarik," ujar dia.
Menjadi AgenBRILink di tahun 2020 juga didorong keinginannya pensiun dini dari perusahaan tempatnya pekerja. Keinginan pensiun pertama kali muncul di tahun 2015, ketika itu Bejok sudah jenuh dengan rutinitas pekerjaan.
"2015 sudah mau pensiun dini waktu itu. Cuma perusahaan tidak berikan izin, barulah tahun 2020 ngajuin pensiun dini lagi pas Covid-19. Usia sudah 52 tahun waktu pensiun," tuturnya.
Pakai Uang Pensiun untuk Jadi AgenBRILink. Baca Halaman Berikutnya...
Pensiun menjadi pilihan Bejo karena ingin menjadi wiraswasta. Hingga pilihannya jatuh menjadi AgenBRILink. Uang pensiun atau pesangon yang diterimanya kemudian diputar untuk membuka AgenBRILink.
"Bisa dibilang modal awal untuk jadi AgenBRILink ini uang pensiun dari perusahaan. Waktu itu bangun semacam counter biar orang semakin yakin, sisanya uang pensiun bisa dipakai untuk putaran transaksi," tuturnya.
Permohonan Bejok ke BRI untuk menjadi agen BRILink sempat ditolak. Alasannya, sudah ada AgenBRILink yang tak jauh dari rumahnya.
"Pas mau pensiun saya udah ngajukan (jadi AgenBrilink), tapi belum dapat, payah. Alasannya waktu itu banyak di sini yang udah lebih dahulu jadi AgenBRILink, jaraknya katanya berdekatan dengan agen yang sudah lebih dahulu ada," ungkapnya.
Menjadi AgenBRILink, kata dia, cukup dengan membuka rekening BRI. Ketika itu juga diajukan permohonan menjadi AgenBRILink.
"Kita awalnya buka rekening biasa di BRI, itu diajukan. Mereka survei tempat, saya ajukan yang dekat dari rumah. Saya buka rekening di BRI Simpang Mandala, tapi pusatnya di Thamrin. Jadi terdaftar AgenBRILink Thamrin, di akhir-akhir mau pensiun, jadi mau buka," tuturnya.
"2020 kenapa saya berhasil jadi AgenBRILink, waktu itu di tengah Jalan Makmur ini (ada AgenBRILink ) tutup. Saya cerita-cerita, karena kan teman juga. 'Dia bilang kalau modal tanggung-tanggung nggak usah lah'," katanya.
Kepada temannya itu Bejok menyampaikan permohonan menjadi AgenBRILink ditolak karena jaraknya terlalu dekat.
"Saya bilang saya nggak dikasi buka sama BRI karena ada punya abang. Rupanya dia bilang 'nanti dikasi tahu ke BRI kalau saya mau tutup'," kata Bejok.
Setelah tutup temannya itu justru mengalihkan pelanggannya untuk bertransaksi di Bejok BRILink. Hal itu pun membuatnya terbantu.
"Waktu dia tutup dipanggilnya saya, 'bang aku udah tutup, mainkan tempat abang, nanti pelanggan aku ku arahkan ke tempat abang'. Di awal-awal pelanggan kawan yang udah tutup itu datang ke sini, makanya itu mungkin yang juga buat maju, diarah kan kawan itu, rezeki kita," kenangnya.
![]() |
Kini per hari, Bejok BRILink bisa melayani 60-80 transaksi. Transaksi itu didominasi tarik atau transfer.
"BRILink ini bisa juga layani isi pulsa, token listrik, bayar BPJS, tagihan air, listrik. Cicilan mobil atau motor, tapi itu sesekali aja, paling banyak memang setor dan transfer," ungkapnya.
Untuk layanan transfer dan setor, menurut dia, nasabah lebih memilih datang ke AgenBRILink karena jarak ATM yang terlalu jauh.
"Paling dekat ATM BRI itu di simpang jodoh, lumayan jauh. Bisa 10 km kurang lebih, jadi mereka transaksi di sini aja, memang ada biaya administrasi, tapi hitung-hitungannya lebih murah dan efesien," ungkapnya.
Setiap transaksi tarik tunai atau transfer nasabah Bejok BRILink dikenakan biaya administrasi minimal Rp 3 ribu. Besaran biaya administrasi tergantung nominal transaksi.
"Tadi kan ada orang tarik Rp 300 ribu, tarik tunai. Kena biaya administrasi 3 ribu, kalau udah sejuta transaksi Rp 5 ribu. Kalau di atas sejuta lebih mahal lagi, bisa Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu. yang agak mahal itu bank lain," urainya.
Penilaian Bejok, AgenBRILink yang bisa bertahan karena letakkan di daerah pinggiran. Selain itu yang jauh dari pusat kota atau letak ATM.
"Kalau yang di tengah kota kan banyak ATM, mungkin hanya melayani nasabah yang ingin beli pulsa atau sebagainya, yang tidak transaksi perbankan," katanya.
Tiga tahun berjalan Bejok BRILink punya nasabah langganan. Tidak jarang nasabahnya itu ketika mau transfer atau tarik tunai mengirimkan saldonya terlebih dahulu.
"Misalkan orang mau tarik tunai besar, Rp 100 juta, Rp 150 juta. Itu suka hati kita netapkan biaya administrasi, pernah itu. Yang enak kami banyak langganan, mau tarik atau transfer, saldo diberikan dulu, sore baru diambil," bilangnya.
"Contoh ada orang datang, Pak aku mau tarik Rp 70 juta, saya bilang tak ada saldo pagi ini. Terus langganan kasi dulu saldonya, nanti sore katanya diambil. Sore kita ambil ke bank, misalkan jam 4 dia mau datang, jam 3 udah standbye uangnya. Banyak percaya sama kita, pelanggan kita," ucapnya.
Bejok pun bersyukur di usia pensiun dia tetap produktif dan dapat menghasilkan uang. "Per hari itu 60-80 transaksi. Per bulan bisa 1.500-2.500 transaksi, itu paling sedikit. Jadi estimasi pendapatan bisa Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per bulan. Alhamdulillah tetap bisa punya penghasilan walaupun sudah pensiun," ungkapnya.
Bejok Jaya BRILink buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
"Sebenarnya buka bebas jam berapa cuma pagi jam 8 udah siap-siap. Karena kan di rumah juga, kalau tutup malam sekitar jam 10. Akhir pekan, sabtu minggu kita sayang tutup karena di situ kan ramai orang transaksi. Kalau ada urusan keluar, anak-anak lah yang handel untuk sementara. Mereka sudah mengerti juga," bilangnya.
Dengan perkembangan teknologi diakuinya bisnis agen BRILink mulai terkikis. Dalam beberapa pertemuan dengan perwakilan BRI, mereka sudah diingatkan untuk mencari alternatif bisnis lain.
"Sekarang kan di BRI ada BRImo. Dengan aplikasi BRImo bisa transaksi apapun, kita coba antisipasi itu dengan mencoba bisnis-bisnis lain," katanya.
Tertarik Jadi AgenBRILink. Baca di Halaman Berikutnya...
Untuk menjadi AgenBRILink tidaklah sulit. Dikutip dari laman resmi BRI ada beberapa syarat untuk menjadi AgenBRILink:
- Belum menjadi agen dari Bank penyelenggara Laku Pandai
- Memiliki surat keterangan legalitas usaha (sekurang-kurangnya dari perangkat desa) atau SK pengangkatan pegawai tetap atau SK pensiunan
- Memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha dan atau kegiatan tetap lainnya min. 2 tahun
- Memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, menyetor uang jaminan sebesar Rp 3.000.000,- dan saldo tersebut diblokir selama menjadi agen, atau
- Memiliki rekening pinjaman di Bank BRI (tanpa harus menyetor uang jaminan) dengan kolektibilitas Lancar selama 6 bulan terakhir
- Pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau hukum
Sedangkan Fitur dan Layanan AgenBRILink yakni:
- Transfer Sesama BRI
- Transfer Bank Lain
- Setor dan Tarik
- Bayar Listrik
- Bayar PDAM
- Bayar Belanja Online
- Bayar BPJS Kesehatan
- Beli Pulsa
- Setoran Pinjaman
- Top Up BRIZZI
- Info Saldo
- Bayar AMKKM
- Referral Pinjaman Mikro
- Referal Pinjaman Mikro
- Referral Tabungan BSA
- Ticketing
- Zakat
Simak Video "Video: Viral Pria di Deli Serdang Beli Sekarung Beras Pakai Ijazah SD"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/mff)