Wali Kota Medan Bobby Nasution terang-terangan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024. Sikap itu pun sudah disampaikan Bobby ke PDIP, tapi di satu sisi Bobby tak ingin keluar dari PDIP meski pilihannya bukan Ganjar-Mahfud yang secara resmi diusung PDIP.
Dukungan ke Prabowo-Gibran membuat Bobby dipanggil ke DPP PDIP. Dia diminta klarifikasi atas sikapnya yang tak sejalan dengan keputusan PDIP.
Bobby tiba di DPP PDIP pada Senin (7/11) pukul 15.50 WIB. Dia mengaku datang karena ada panggilan dari Sekjen DPP DPIP Hasto Kristianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dipanggil Pak Sekjen," kata Bobby dari dalam mobil hitam yang membawanya di kantor DPP PDIP.
Tak banyak yang disampaikan Bobby usai bertemu elite DPP DPIP. Dia mengaku semua hal sudah disampaikannya kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
"Sudah saya sampaikan ke Pak Komarudin Watubun," kata Bobby.
Bobby enggan memerinci apa yang disampaikan kepada Bidang Kehormatan PDIP. Ia hanya berjanji akan berbicara kembali dalam beberapa hari ke depan.
"Nanti dalam beberapa hari lagi saya sampaikan," ujarnya.
PDIP Sebut Bobby Bergejolak
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menyebut pikiran dan hati Bobby sedang bergejolak. Tapi dia meminta kepada Bobby agar tak main dua kaki.
Kader PDIP, kata dia, harus tegak lurus dengan keputusan partai yang mengusung paslon presiden dan wakil presiden yang diusung, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
"Seperti teman-teman ikuti berita Bobby saat ini kan mau bergabung ke Mas Gibran. Makanya kita minta Bobby klarifikasi ya, karena di PDI Perjuangan nggak bisa orang main dua kaki gitu, tapi tadi Mas Bobby itu apa ya, antara perasaan yang sekarang lagi bergejolak, antara perasaan dan pikiran dia harus mau ke mana," kata Komarudin.
Bobby Minta Izin Gabung Tim Prabowo-Gibran Tapi Tak Keluar PDIP
Bobby lantas meminta izin untuk mendukung Prabowo Subianto dan kakak iparnya, Gibran Rakabuming, dalam kontestasi Pilpres 2024 tanpa harus meninggalkan PDIP. Namun, Komarudin tegas menolak permintaan Bobby.
"Akhirnya dia minta kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo, timnya Pak Prabowo dalam pemenangan Pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI-Perjuangan. Saya bilang tidak bisa, kita masa satu rumah, satu rumah ini mau bertarung kita kasih keluarga lain, 'Eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan' kan nggak bisa begitu," tegas Komarudin.
Di sisi lain, dia mencoba memahami dilema yang dialami oleh Bobby. Mengingat, PDIP merupakan rumah yang telah membesarkannya sejak memilih berkarir sebagai politikus. Namun, Komarudin menekankan partainya memiliki aturan jelas di mana setiap kader hanya boleh bermain satu kaki.
"Apalagi PDI Perjuangan ini aturannya jelas, dan selalu diingatkan oleh ibu ketua umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja. Ya, jadi kalau PDI-Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu," ucapnya.
"Saya mengerti lah perasaan dia, dia sampaikan 'Aduh bagaimana pun saya besar seperti hari ini karena seluruh kekuatan PDI Perjuangan dikerahkan waktu saya mencalonkan diri jadi Wali Kota Medan'. Termasuk masalah-masalah pribadi yang waktu itu kita bagaimana menjaga dia menjadi wali kota," sambungnya.
PDIP Beri Bobby 3 Hari Tentukan Sikap
Karena itu, Komarudin memberikan waktu selama 3 hari untuk Bobby berpikir. Apabila Bobby memutuskan tetap mendukung Prabowo dan Gibran maka Wali Kota Medan itu diminta mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP.
"Bukan disuruh, dia juga mau ke sana, tetapi dia ingin tetap di sini (PDIP). Kan tidak bisa begitu. Jadi sudah lah kita mengerti perasaannya, silahkan you ke sana, tetapi kau harus mengundurkan diri dari sini," tegasnya.
"Kita kasih dua tiga hari nanti dia sampaikan," sambungnya.
(astj/astj)