Aktris Hollywood, Angelina Jolie, ikut berbicara soal perang yang sedang berlangsung antara Hamas di Palestina dan Israel. Angelina yang merupakan duta pengungsi mengaku prihatin dengan kondisi warga tidak bersalah yang menjadi korban peristiwa itu.
Angelia menyampaikan pesan itu lewat Instagramnya. Usai melemparkan pernyataan itu, Angelina langsung mendapatkan komentar berisi kritikan dari netizen.
Dalam unggahannya, Angelina mengaku muak dan marah dengan serangan yang terjadi di Israel. Pemain 'Maleficent' tersebut juga mengaku prihatin dengan nasib anak-anak di Gaza serta mendoakan orang-orang yang disandera agar cepat kembali kepada keluarga.
"Aku berdoa untuk semua orang yang disandera cepat kembali dengan selamat dan untuk keluarga yang mengalami sakit yang tidak bisa dibayangkan dari terbunuhnya orang yang dicintai. Di atas itu semua, anak-anak terbunuh dan banyak anak sekarang jadi yatim piatu," tulis Angelina dalam Bahasa Inggris dikutip dari Wolipop.
Angelina kemudian menyayangkan apa yang terjadi di Israel tapi juga menunjukkan dukungannya pada Gaza. "Apa yang terjadi di Israel adalah aksi teror. Tapi itu tidak bisa membenarkan korban tidak bersalah karena pemboman di Gaza yang sekarang tidak punya tempat, tidak punya akses untuk makanan atau air, tidak ada kemungkinan evakuasi, dan bahkan hak asasi dasar untuk menyeberang perbatasan untuk mencari pengungsian," tulisnya.
Angelina Jolie juga menyinggung sikap para pemimpin dunia yang dianggap terlalu lemah dan lambat. PBB pun dianggap tidak bisa mengatasi kekerasan yang terjadi di sana karena itu ia mendukung gencatan senjata. "Komunitas dunia harus mengambil aksi yang lebih kuat untuk mendesak Israel untuk menghentikan pertumpahan darah," ujarnya.
Unggahan dari angelina tersebut tentu mendapat berbagai komentar dari netizen. Banyak orang yang mendukung pendapatnya tapi tak sedikit pula yang mengkritik. Beberapa menganggap jika ibu dari lima anak itu terlalu netral dan tidak memihak yang seharusnya.
"Apa kamu berusaha untuk netral?" "Sebagai seseorang yang diklaim bekerja untuk pengungsi, dll, kamu seharusnya tahu sejarah," "Jika kamu netral dalam situasi tidak adil ini, kamu sudah memilih pihak penindas," "Kecewa dan kamu kehilangan rasa hormatku," "Berhenti menyebut dirimu humanitarian," tulis mereka yang kontra.
(afb/afb)