Pria berinisial MS asal Benai, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, ditangkap petugas BNN. MS kemudian dilepaskan setelah dipukuli karena tidak ada barang bukti meskipun positif narkoba.
Kepala BNN Kabupaten Kuantan Singingi AKBP Syofyan membenarkan adanya penangkapan MS. MS ditangkap petugas pada 30 Oktober lalu di rumahnya setelah diintai.
"Kita 30 Oktober mengamankan seseorang untuk dibawa ke kantor. Dicek urine positif, lalu rehabilitasi jalan," kata Syofyan kepada detikSumut, Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syofyan justru heran setelah dipulangkan kemudian viral. Salah satunya soal indikasi dugaan kekerasan atau penganiayaan yang dialami MS dengan menyertakan foto-foto mata merah dan tangan luka bekas borgol.
"Saya heran tiba-tiba viral begini. Lalu saya panggil dia dan tanyakan kenapa, mereka minta maaf. Saya rasa tidak ada masalah. Ada kalimat penzaliman, penganiayaan ya silahkan," katanya.
Syofyan mengaku memiliki pengawas dalam instansi. Ia juga telah melaporkan soal penangkapan dan penggerebekan ke Kepala BNN Provinsi Riau, Robinson Siregar.
Terkait luka yang dialami MS, Syofyan mengaku diduga akibat ada gesekan saat penangkapan. Termasuk saat petugas mencari barang bukti saat penangkapan.
"Kita pasang borgol itu bukan seperti beri hadiah. Mungkin ketika itu ada gesekan dan khilaf, oknum ya kami siap. Saya juga demikian, kalau tidak kompeten silahkan pimpinan nanti," kata Syofyan.
Meskipun begitu, ia mengaku masyarakat perlu melihat soal upaya petugas BNN menangani perkara narkoba. Termasuk soal peran serta masyarakat memberikan pantauan dan pengawasan karena selama ini telah memantau MS.
"Namun perlu dilihat, kalau memang ada (peredaran narkoba) pasti saya tindak. Ya ini masih rehabilitasi jalan, tergantung nanti dari assessment karena ini sudah lama kita pantau. Namun ini jadi evaluasi bagi kami," katanya.
Sebelumnya foto MS dalam kondisi mata merah akibat dipukuli viral. Selain mata, kondisi tangan terlihat luka akibat diborgol.
(ras/dhm)