Kisah Jenderal Agus Subiyanto Calon Panglima TNI, Pernah Ditolak Jadi Satpam

Kisah Jenderal Agus Subiyanto Calon Panglima TNI, Pernah Ditolak Jadi Satpam

Tim detikNews - detikSumut
Rabu, 01 Nov 2023 10:19 WIB
KSAD Jenderal Agus Subiyanto (Rizky/detikcom)
KSAD Jenderal Agus Subiyanto (Rizky/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki usia pensiun. Siapa sangka, dulunya Jenderal Agus pernah ditolak ketika melamar sebagai satpam mal.

Jenderal Agus besar di keluarga broken home. Ibu kandungnya, Cicih, pergi meninggalkan rumah ketika Agus masih berusia lima tahun. Kemudian ketika SMA dia menjadi yatim setelah ayahnya Serka Deddy Unadi tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada 1984.

Agus dan adiknya kemudian dibesarkan oleh ibu tiri. Ketika masih sehat dan bugar, ayah Jenderal Agus kerap menyampaikan harapan agar Agus mengikuti jejaknya sebagai tentara. Pesan dan keinginan almarhum ayahnya dituruti dengan mengikuti seleksi calon Bintara
Kodam Siliwangi di tahun 1886 usai lulus SMA di Cimindi, Cimahi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya Agus dinyatakan tidak lulus tapi direkomendasikan untuk mengikuti Sekolah Calon Perwira tanpa tes. Kadung masygul dan tak paham maksudnya, Agus justru memutuskan melamar sebagai satuan pengamanan mal Internusa di Bogor.

"Lamaran saya tak diterima. Beberapa pertokoan lain di Bogor juga menolak," tulis Agus Subiyanto dalam biografi bertajuk 'Believe' yang diterbitkan Kompas Penerbit Buku, Oktober 2021.

ADVERTISEMENT

Tidak menyerah, Agus juga melamar dan mengikuti tes hingga tahapan terakhir di lingkungan BUMN, PT PGN (Perusahaan Gas Negara). Hasilnya juga tak lulus.

Dua tahun berselang atau tepatnya 1988, Agus mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi masuk Akabri. Setelah mengikuti beberapa rangkaian tes, Agus dinyatakan lulus. Dia menjadi lulusan dengan nilai terbaik kedua se-Jawa Barat.

Agus lulus dari Akabri pada 1991. Sebagai Letnan Dua pada 1995 dia diterjunkan dalam Operasi Seroja di Timtim untuk melumpuhkan pentolan Fretilin. Keberhasilan itu membawanya untuk mengikuti pendidikan Parako/Kopassus lalu dipromosikan menjadi Danyon 22 Grup 2 Parako Kopassus.

Karir Agus meroket ketika menjadi Dandim Surakarta pada 2011. Saat itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Wali Kota Solo. Kedekatan Agus dan Jokowi pun terjalin ketika itu.

Setiap akhir pekan, Agus bersama Kapolres di sana kerap menemani Jokowi blusukan ke pasar tradisional. "Kami biasa bersepeda sekaligus blusukan," tulis Agus Subiyanto.

Hubungan dengan Jokowi terus terjaga ketika Agus dipercaya menjadi Danrem Surya Kencana Bogor dengan pangkat Brigjen. Suatu hari, Jokowi yang sudah menjadi presiden memanggilnya ke kediaman di lingkungan Istana Bogor. "Bagaimana kalau Pak Agus menjadi Danpaspampres," kata Jokowi dengan tersenyum. Mendapat tawaran tiba-tiba seperti itu, sebagai prajurit Agus cuma bisa menjawab, "Siap!" Dia pun menggantikan Mayjen Maruli Simanjuntak yang kemudian dipromosikan menjadi Pangdam Udayana di Bali.

Selain operasi Timtim, Agus pernah berdinas di Poso sebagai Danrem Tadulako untuk membantu menangani aksi-aksi kelompok teroris di sana. Di sana dia berjumpa dengan temannya saat SMP dan SMA yang sudah menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Rudy Sufahriadi yang kerap disapa Rudy Gajah. Kolaborasi antara dua sahabat pun berjalan mulus. Rudy pernah menjadi Komandan Brimob, Kapolda Jawa Barat, dan sejak Maret 2023 menjadi Sekretaris Utama Lemhanas dengan pangkat Komisaris Jenderal (bintang tiga).

Agus pernah mengemban misi kemanusiaan saat terjadi gempa di Bantul. Pengalaman itu membuatnya ditugaskan kembali saat tsunami menerjang Poso dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Agus juga pernah berdinas di Aceh dan Palembang. Saat Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo menjadi Danjen Kopassus, Letkol Agus Subiyanto dipercaya menjadi kepala penerangan.

Sejak 25 Oktober 2023, Agus Subiyanto dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantiken Jenderal Dudung Abdurrahmah yang memasuki masa pension. Enam hari kemudian, Presiden Jokowi mengusulkan Agus menjadi calon panglima TNI untuk menggantikan Laksamana TNI Yudho Margono yang akan pensiun pada 26 November.




(astj/astj)


Hide Ads