Asal-usul Penyebutan Nama Pulo Brayan dan Sejarah Singkatnya

Sumut in History

Asal-usul Penyebutan Nama Pulo Brayan dan Sejarah Singkatnya

Farid Achyadi Siregar - detikSumut
Minggu, 22 Okt 2023 12:30 WIB
Ilustrasi Medan -- Tugu titik nol Kota Medan (Haris Fadhil/detikcom)
Ilustrasi Medan -- Tugu titik nol Kota Medan (Haris Fadhil/detikcom)
Medan -

Masyarakat Kota Medan siapa yang tidak mengenal sebuah kawasan yang disebut dengan Pulo Brayan. Wilayah ini berada di Kecamatan Medan Barat dan juga salah satu kawasan yang cukup tua di Kota Medan.

Jika kita mendengar kata Pulo Brayan atau Pulau Brayan tentunya akan beranggapan wilayah tersebut merupakan sebuah pulau. Jika dilihat dari sisi bahasa, Pulo dan Brayan berasal dari bahasa Melayu yang mempunyai arti Pulau dan Berayun.

Lantas bagaimana penyebutan itu bisa disematkan oleh masyarakat dan hingga kini tetap melekat di ingatan atau di lidah masyarakat Kota Medan. Tentunya ada cerita dibalik penamaan yang diberikan oleh masyarakat dahulu terhadap Pulo Brayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Pulo Brayan

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, kawasan Pulo Brayan merupakan salah satu tempat tersibuk karena dilintasi Sungai Deli yang lebar dan dilalui kapal-kapal niaga. Para pedagang melintasi sungai guna mendistribusikan barang-barang dagangan penting seperti kain, barang pecah belah berupa peralatan rumah tangga dan keramik.

Ketika itu arus Sungai Deli yang melintasi kawasan Pulo Brayan juga membawa pasir ataupun endapan tanah lumpur yang lambat laun membuat semacam pulau berukuran kecil. Karena seiring berjalan waktu, kawasan tersebut dipenuhi oleh rerumputan dan juga semakin luas.

ADVERTISEMENT

Pulau yang terbentuk dari arus sungai yang membawa endapan pasir dan lumpur itu lambat laun membesar dan membelah lintasan arus deras Sungai Deli. Masyarakat yang melintasi Sungai Deli kala itu melihat rerumputan yang tumbuh bergoyang atau berayun karena arus sungai.

Sehingga masyarakat pun melihat itu dan memberi nama menjadi Pulau Berayun, pulau dalam bahasa Melayu Pulo. Namun, lambat laun ada pergeseran kata Pulau Berayun menjadi Pulo Brayan yang kini kita kenal hingga sekarang.

Kawasan tersebut dahulunya dipimipin oleh seorang datuk dan mempunyai seorang putri, yang dimana nantinya Guru Patimpus yang membuka kampung di beberapa wilayah Kota Medan jatuh cinta kepada putri Datuk Brayan.

Awal Mula Penyebutan Pulo Brayan

Nama Pulo Brayan saat ini tentunya kita kenal dan juga dipakai oleh Pemkot Medan. Namun, adapula cerita yang berbeda terkait penamaan Pulo Brayan. Kawasan tersebut awalnya bukanlah memakai kata Pulo, melainkan Pulu. Sejarawan Kota Medan Azis Risky menjelaskan memang ada seperti pergeseran kata di kawasan itu.

Azis menjelaskan bahwasanya kata Pulu itu berasal dari sebuah kedatukan yang ada di wilayah tersebut. Kedatukan tersebut dikenal dengan Kedatukan Brayan. Sehingga karena adanya Kedatukan Brayan nama tersebut dikenal Pulu Brayan.

"Pulo Brayan itu ada kedutakannya makanya Datuk nya itu disebut Datuk Pulu Brayan. Nah, itu sebenarnya Pulu bukan Pulo. Padahal sebenarnya Pulu Brayan. Nah itu sebenarnya ada pergeseran bahasa antara Pulu dan Pulo jadi ada pergersan bahasa. Sehingga maknanya pun berubah. Seharusnya itu Pulu," kata Azis beberapa waktu lalu.

Versi Lain Tentang Pulo Brayan

Penggunaan nama Pulu Brayan juga bisa kita lihat di laman resmi PT KAI Sub Heritage KAI. Kala itu pembangunan Halte dan Balai Yasa di wilayah tersebut menggunakan kata Pulu Brayan. Pada tahun 1919 sebuah pemberhentian kereta api di bangun oleh Belanda dan diberi nama Halte Pulu Brayan.

Belanda juga membangun tempat perawatan gerbong kereta api yang dikenal dengan Balai Yasa. Tempat tersebut juga diberi nama Balai Yasa Pulu Brayan.

Sehingga jika dari penamaan Pulo Brayan yang kita kenal saat ini kita lihat adanya pergeseran kata terhadap penamaan kawasan tersebut. Berawal dari Pulu Brayan menjadi Pulo Brayan.

Azis mengatakan, pergeseran kata tersebut memang banyak terjadi di beberapa kawasan tua dan memiliki sejarah di kota Medan dan sekitarnya.

"Ada banyak wilayah atau kawasan yang mengalami pergeseran kata atau bahasa . Sehingga penamaannya pun berbeda dari awal hingga kita kenal sekarang. Nah untuk nama Pulu Brayan itu, hampir mirip dengan wilayah lainya yang berawal dari kedatukan menjadi nama sebuah wilayah," ucapnya.

Kisah cinta antara Guru Patimus dan putri dari Datuk Pulu Brayan juga bisa menjadi tolak ukur bahwasanya penamaan wilayah tersebut berawal dari nama Kedatukan yang ada di kawasan tersebut.

Itulah asal-usul penamaan kawasan Pulo Brayan yang kita kenal sampai sekarang. Tentunya ada banyak cerita dibalik sebuah penamaan sebuah kawasan, seperti asal-usul penamaan Pulo Brayan.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads