Satu video yang menampilkan seorang guru di SMKN 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau, diduga menampar siswanya hingga berujung cekcok viral di media sosial. Guru tersebut marah karena aksi pemukulan kaca itu mengganggu proses belajar mengajar.
Dilihat detikSumut pada Rabu (18/10/2023) pada video viral itu terlihat guru dan murid tersebut beradu mulut. Kejadian itu lantas menyita perhatian murid dan guru di sekolah tersebut.
Keributan itu diketahui terjadi di SMKN 1 Tanjungpinang, Kepri. Dalam video viral itu terlihat guru tersebut sempat mendorong seorang siswa yang memberikan penjelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian pada video viral itu diduga akibat siswa yang mengetuk jendela kelas, dimana guru dalam video tersebut tengah mengajar siswa lainnya. Guru tersebut keluar dari dalam kelas dan memarahi murid yang berada di luar kelas dan terjadi cekcok.
"Hei siapa yang gedor, sudah saya tanya baik-baik tak ada yang jawab," kata guru dalam video tersebut dengan nada tinggi.
Murid tersebut menyebutkan dirinya tak mengetahui siapa yang menggedor jendela tersebut. Kemudian juga mempertanyakan kepada guru tersebut menampar rekannya.
"Kami nggak tahu pak. Kalau kami tahu kami kasih tahu. Masa bapak main tampar," ujar murid tersebut.
Guru itu kemudian membantah ia telah menampar rekan siswa yang berdebat dengannya. Guru tersebut mengaku hanya mendorong siswa tersebut.
"Saya kan tak tampar, saya dorong saja. Jangan sok kamu," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Kepri, Andi Agung, dikonfirmasi mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi viral tersebut. Andi mengaku langsung mengutus Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) ke SMKN 1 Tanjungpinang.
"Sudah dapat informasinya. Tadi saya sudah perintahkan Kabid GTK ke sana, mereka sudah rapat cari titik temunya," kata Andi di Batam, Rabu (18/10/2023).
Namun Andi menyebut dirinya belum mendapatkan informasi terbaru dari pertemuan tersebut. Utusan Dinas pendidikan tersebut diketahui melakukan pengecekan duduk permasalahan pada video viral tersebut.
"Nanti hasil pertemuan Kabid GTK akan dilaporkan ke saya. Saat ini Hasil selanjutnya belum dilaporkan," ujarnya.
"Nanti dilihat duduk permasalahannya seperti apa, yang paling utama ialah pembina yang akan kita lakukan, permasalahannya apa," ujarnya.
Andi berharap dalam pendidikan Siswa terutama di lingkup SMA sederajat guru dan murid mengedepankan etika. Apalagi dalam penanganan anak di bawah umur dilarang menggunakan kekerasan.
"Kita berharap seluruh baik guru dan anak-anak didik agar mengedepankan etika, pendidikan karakter ini penting. Menghargai penting. Di dalam perlindungan anak kan sudah jelas tidak ada kekerasan, mendidik adalah patokan untuk para siswa," ujarnya.
(astj/astj)