Ini Hasil Uji Lab Beras Diduga Sintetis di Bukitinggi

Sumatera Barat

Ini Hasil Uji Lab Beras Diduga Sintetis di Bukitinggi

M Afdhal Afrianto - detikSumut
Senin, 16 Okt 2023 12:10 WIB
Keterangan foto: Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri. (M. Afdal Afrianto/detikSumut)
Foto: Keterangan foto: Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri. (M. Afdal Afrianto/detikSumut)
Bukittinggi -

Hasil uji lab sampel beras diduga sintetis yang dikonsumsi Desi salah seorang warga Bukittinggi, Sumatera Barat telah keluar. Hasil uji laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech itu menunjukkan beras yang dikonsumsi Desi adalah beras biasa, bukan sintetis.

Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri, menyebut pihaknya telah memastikan beras yang dikonsumsi warga Bukittinggi itu bukan beras sintetis. Sedangkan jenis dan asal beras itu, menurutnya beras itu berjenis Sokan (beras lokal Sumbar) dan berasal dari Kabupaten Pasaman.

"Kami sudah memperoleh hasilnya pada Sabtu lalu. Hasilnya bukan sintetis. Beras itu murni beras lokal, yang berasal dari Kabupaten Pasaman," katanya saat ditemui detikSumut, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut, tekstur beras yang diduga sintetis itu menurutnya sedikit pulen dari beras jenis Sokan pada biasanya. Terkait kondisi pedagang yang diduga menjual beras sintetis, ia menyebut akan menginstruksikan Dinas Pangan Bukittinggi untuk memberikan pendampingan pada pedagang tersebut.

"Karena dugaan beras sintentis ini viral, pasti pedagang ini terdampak efeknya. Karena setelah hasil keluar kami pastikan lagi dia tidak terdampak. Mengenai pendamping kami akan minta Dinas Pangan Bukittinggi mendampingi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pedagang nasi goreng bernama Desi di Bukittinggi mengkonsumsi beras yang diduga sintetis. Desi membeli beras itu pada Selasa (3/10).

Kala itu, Desi membeli 5 kilogram beras dengan harga Rp 14 ribu setiap kilogramnya. 2 Kg di antaranya sudah dimasak, sekitar tiga kilo masih tersisa. Dampak mengkonsumsi beras itu, katanya, ia mengalami pusing dan mual serta tenggorokan panas.




(nkm/nkm)


Hide Ads