"Pemkot Bukittinggi akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. Terkait isu ini, kami meminta warga tidak panik, tetap tenang dan waspada," kata Erman kepada detikSumut, Selasa (10/10/2023).
Ia meminta warga tidak terpengaruh dengan isu atau kabar yang belum jelas kebenarannya. "Memang ada kabar. Dan tim kita sudah turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan," ujarnya.
"Uji laboratorium sedang dilakukan, masih menunggu hasilnya," sambung Erman.
Politisi Partai Gerindra itu meminta warga membeli beras di tempat langganan atau yang sudah terpercaya dan tidak tergiur dengan harga beras murah.
"Beli beras di tempat langganan, yang sudah terpercaya. Jangan tergiur dengan beras yang murah, selain program dari pemerintah atau lembaga resmi," katanya.
Erman juga meminta partisipasi masyarakat dalam melaporkan kepada Pemkot Bukittinggi jika menemukan ada beras yang mencurigakan.
"Jika menemukan beras dengan ciri-ciri yang mencurigakan, agar melapor ke Pemkot Bukittinggi melalui Dinas Pertanian dan Pangan, atau melalui kelurahan dan kecamatan untuk nantinya dilaksanakan uji labor," katanya lagi.
Beberapa hari belakangan, warga Kota Bukittinggi Sumatera Barat dihebohkan dengan kabar beredarnya beras berbahan plastik atau beras sintetis di daerah itu. Beras ditemukan oleh seorang warga bernama Desi yang sehari-hari berjualan nasi goreng di kawasan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi.
Setelah mengkonsumsi beras, Desi disebut mengalami pusing dan mual serta tenggorokan panas.
(astj/astj)