Warga mengeluhkan keberadaan tumpukan beton drainase di trotoar Jalan Hayam Wuruk, Medan. Sebab akses bagi pejalan kaki terganggu akibat tumpukan beton yang berada di jalan tersebut sebulan belakangan.
Pantauan detikSumut, Senin (9/10/2023), terlihat tumpukan beton di sisi jalan yang biasa digunakan pejalan kaki. Tumpukan beton ini sendiri bisa dilihat di beberapa titik sepanjang Jalan Hayam Wuruk.
Beton tersebut terdiri dari berbagai jenis ukuran. Bahkan sampai ukuran terbesar dengan tinggi 2 meter, lebar 2 meter, dan panjang 1 meter. Padahal di sekitar Jalan Hayam Wuruk terdapat beberapa bimbingan belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pedagang makanan, Wardi, yang berjualan di sekitar jalan tersebut mengaku tumpukan beton tersebut mengganggu akses pejalan kaki. Hal ini dianggap berbahaya terutama karena banyaknya anak sekolah yang melintasi jalan ini.
"Kurang tau sih mulai kapan, betonnya udah entah berapa hari kayaknya. Jadi susah yang jalan (kaki) mau lewat kan. Banyak anak sekolah juga kan lewat sini, jadi ya khawatir aja," tuturnya saat diwawancarai di Medan, Senin (9/10/2023).
![]() |
Dia berharap agar pembangunan itu segera diselesaikan. Dia juga menyebut agar pihak pelaksana segera memindahkan beton tersebut jika pembangunan di jalan tersebut sudah selesai.
"Yakan saya jualan, jadi ya pembangunan banyak abu, nggak higienis aja. Harapannya ya kalau bisa ya dipercepat pembangunan nya. Terus kalau udah selesai, itu (beton) diberesin, diangkat, jangan dibiarin di situ gitu aja," ungkapnya
Seorang warga lain, Rizky juga membenarkan adanya tumpukan beton drainase yang mengganggu bagi pengendara dan pejalan kaki. Rizky menyebut tumpukan beton itu sendiri sudah ada sejak satu bulan yang lalu
"Satu bulan belakangan aja. Mengganggu aktivitas bagi pengendara. Bagi pejalan kaki ya mengganggu juga, kan sebagian bahu jalan ditutupi sama beton beton itu. Selagi masih ada penutupan beton beton itu ya masih mengganggu," ungkapnya
Rizky juga menyebut akibat pembangunan drainase itu, kabel-kabel di sekitar jalan juga menjadi semrawut. Rizky juga berharap agar pembangunan drainase itu segera diselesaikan.
"Iya (kabel yang berserakan karena pembangunan), lagi pun itu kabel tidak mau digulungkan, ditinggalkan begitu saja. Ya harapannya agar cepat diselesaikan aja," ungkapnya
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengancam akan mencopot Kepala Dinas (Kadis) SDABMBK (PU) Topan Ginting dan PKPCKTR (Perkim) Endar Sutan Lubis karena kondisi Jalan Dr Mansyur yang dipenuhi tanah galian proyek. Bobby merasa keduanya tidak mengindahkan perkataannya, karena satu hari sebelumnya dia mengaku sudah mengingatkan soal hal itu.
Artikel ini ditulis Rindi Antika, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)