Wali Kota Medan Bobby Nasution menyemprot Kepala Dinas (Kadis) SDABMBK (PU) Topan Ginting dan PKPCKTR (Perkim) Endar Sutan Lubis karena kerjaan tidak beres. Bobby juga mengancam akan mencopot keduanya jika tidak dapat memperbaiki kinerja.
Hal itu diketahui dari video unggahan Bobby di Instagram pribadinya yang dilihat detikSumut, Minggu (8/10/2023). Awalnya Bobby mengatakan masih bisa mencopot kadis yang tidak mau mendengar omongannya.
"OPD yang memang nggak mau ikut dan dengar omongan saya lagi, ya nggak usah. Jangan karena mikir setahun lagi nih Wali Kota, nggak usah di dengerin, ya nggak apa-apa, setahun saya lagi ini masih bisa nyopot kalian," kata Bobby Nasution di video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Bobby mengaku berhenti di Jalan Dr Mansyur tepatnya di depan Universitas Sumatera Utara (USU) karena aspal tersebut dipenuhi tanah galian proyek. Padahal, kata Bobby, satu hari sebelumnya dia baru mengingatkan keduanya.
"Seluruh OPD, khususnya SDABMBK, Perkim, satu hari yang lalu baru saya ingatkan, itu kalau kerja jangan hanya mementingkan kerjaan yang ada di situ, tadi pagi sebelum ke sini saya berhenti dulu di depan USU itu, macam nggak kelihatan lagi aspalnya, tanah semua," ucapnya.
Bobby mengaku hanya melihat petugas menggunakan mesin penyemprot kecil untuk membersihkan jalan tersebut. Padahal menurutnya, truk penyiram lebih efektif digunakan tapi tidak terlihat di lokasi.
"Saya tadi masuk ke situ nggak ada yang keluar truk itu pakai siram-siram jet pump-nya macam mau nyuci motor Pak, mesinnya kecil kek gitu Pak, lebih besar lagi speaker ini," ujarnya.
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut kesal karena baru diingatkan, tapi tidak ada tindakan dari anak buahnya tersebut. Dia merasa omongannya dianggap tidak penting oleh mereka.
"Baru kemarin saya bilang, tapi tindakannya itu nggak ada sama sekali Pak, jadi omongan saya dianggap biasa saja, dianggap bukan perintah, dianggapnya nggak penting didengarkan, ya saya anggap kalian nggak penting nanti kalau kayak gitu," ungkapnya.
Bobby mengaku tidak apa-apa jika dia tidak dianggap penting. Hanya saja, omongannya harus dianggap penting.
"Saya bukan anggap saya penting, tapi pesan saya, omongan saya, itu aja yang dianggap penting, kalau saya nggak dianggap penting nggak apa-apa," bebernya.
Oleh karena itu, Bobby meminta agar pelaksana proyek kolam retensi di Medan Selayang jangan membuat hal yang sama dengan yang di USU. Dia meminta pekerjaan tersebut memikirkan masyarakat sekitar juga.
"Jadi tolong Pak nanti yang project ini Pak pelaksana, pikirkan juga masyarakat di sekitar semasa pembangunan," tutupnya.
(afb/afb)