Prabowo Pernah Larang Kader yang Ingin Maju Gubernur karena Gadai Rumah

Prabowo Pernah Larang Kader yang Ingin Maju Gubernur karena Gadai Rumah

Tim detikNews - detikSumut
Sabtu, 07 Okt 2023 22:30 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berbicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan bertema Penguatan Peradaban Menyongsong Indonesia Emas 2045 Bersama 1000 Guru Besar, Rektor, dan Cendekiawan se-Indonesia, di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Seminar yang diselenggarakan Institut Madani Nusantara (IMN) itu dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.
Prabowo Subianto (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta -

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku pernah melarang kadernya maju di pemilihan gubernur. Penyebabnya, kader tersebut minta izin menjadi calon gubernur usai menggadaikan rumah untuk biaya kampanye.

Prabowo mengatakan kader yang ingin menjadi gubernur itu masih muda. Saat itu dia bertanya ke kader itu bahwa menjadi gubernur butuh uang yang tidak sedikit.

"Saya punya anggota pernah datang ke saya, 'Pak, saya mau maju gubernur', anak muda, dia mau maju gubernur, 'Anda tahu, maju gubernur itu butuh uang banyak?" ujarnya saat acara deklarasi 'Setia Prabowo', Sabtu (7/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditanya itu barulah kader tersebut mengaku sudah menggadaikan rumahnya. Uang hasil gadai rumah itulah yang akan digunakan untuk membiayai kampanyenya nanti.

"'Benar Pak, saya sudah gadaikan rumah saya'. Saya langsung bilang tidak, saya tidak akan izinkan kamu maju gubernur, kalau kamu gadaikan rumah, rumah itu adalah milik Anda dan keluarga Anda," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

"Tidak boleh digadaikan, saya anjurkan ke semua yang di sini, kalau mau masuk politik jangan gadaikan rumah, rumah itu adalah benteng keluargamu, perlindungan keluargamu tidak boleh dijual," ujarnya

Prabowo pun mengatakan kepada seluruh kadernya untuk tidak menggadaikan rumah jika mau masuk politik. Dia pun akan mencari formula sistem politik yang tidak mengharuskan kader mengeluarkan uang banyak.

"Mungkin ada yang punya dua rumah, tetap jangan digadaikan, ini masalah, kita harus cari nanti sistem politik yang buat supaya tidak biaya politik terlalu mahal kalau nggak nanti yang berkuasa nanti hanya orang yang punya uang," pungkasnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads