Seorang pekerja, berinisial D (40), tewas tertimpa beton pembangunan drainase di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. Dinas SDAMBMBK pun memberikan teguran ke pelaksana proyek karena mengabaikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
Kapolsek Patumbak Kompol Faidir mengatakan kejadian itu berlangsung pada Rabu (4/10). Mulanya korban ingin memindahkan beton tersebut ke parit.
"Jadi D ini pekerja pembangunan drainase. Saat itu, dia ingin memindahkan beton segi empat itu ke parit. Musibahnya, alat yang dipakai patah sehingga beton itu menimpa dirinya," kata Faidir kepada detikSumut, Kamis (5/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan D langsung hendak dibawa ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, luka yang dialaminya cukup fatal sehingga meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Tak hanya D, rupanya ada pekerja lainnya juga terluka.
"D meninggal dunia. Selain itu, ada tiga pekerja lainnya terluka. Saat ini, ketiganya sedang masa perobatan dan kondisinya berangsur membaik," ucapnya.
Faidir mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu, apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Saat itu sejumlah saksi sedang diperiksa untuk mendalaminya.
"Ini sedang kami selidiki apakah ada kelalaian atau tidak. Nanti akan disampaikan lebih lanjut," tutupnya.
Kadis SDABMBK Topan Obaja Ginting mengatakan kecelakaan itu terjadi akibat lepasnya baut dari crane sehingga menimpa korban.
"Jadi terkait dengan kejadian kemarin itu bahwa adanya lepas baut daripada lengan drainase, sehingga menyebabkan crane itu lepas dan terbalik dia menimpa si operator," jelasnya di Medan Jumat (6/10)
Topan juga menyebut sudah menegur pelaksana dari proyek pembangunan drainase ini. Topan menjelaskan pada saat kejadian operator tidak menggunakan K3
"Kita juga sudah tegur pelaksananya, karena karena operator pada saat kejadian itu tidak menggunakan K3 dan kita sampaikan teguran untuk lain kali jangan seperti itu," ungkapnya.
Topan menjelaskan pihak pelaksana akan bertanggung jawab penuh atas kecelakaan tersebut. Topan menyebut sudah melakukan mediasi dengan pihak keluarga
"Pelaksana bertanggungjawab penuh terhadap semua kejadian tersebut, pihak keluarga sudah dilakukan mediasi dan menerima, kejadian tersebut murni kecelakaan bukan ada kesengajaan," tuturnya.
(astj/astj)