ePKB menegur Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas karena dianggap tidak bisa menjaga omongannya. Sebagai seorang menteri Yaqut juga diminta untuk tidak menggiring opini di masyarakat.
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkat untuk mendisiplinkan Yaqut. Pasalnya, yang bersangkutan adalah kader PKB.
Jazilu kemudian mengungkit ucapan Yaqut soal ada figur capres yang punya rekam jejak melakukan politisasi agama saat pemilu. "Hati-hati menjaga mulutnya," ujarnya dilansir detikNews Senin (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai seorang menteri atau pejabat publik, Jazilul menilai harusnya Yaqut dapat menjaga situasi tetap damai di tahun politik.
"Karena apa, karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang nggak perlu. Rakyat itu lebih paham," tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI mengatakan seharusnya Yaqut tidak mengeluarkan pernyataan yang memunculkan spekulasi publik. "Kalau posisinya sebagai menteri ya presiden lah yang mengevaluasi," tuturnya.
"Kalau sebagai kader PKB, kami tentu sudah menyiapkan langkah-langkah pendisplinan. Jadi dan publik tentu akan memberikan penilaian juga, menurut saya itu yang lebih penting," ungkapnya.
Pernyataan Yaqut itu, kata Jazilul, bisa menggiring opini. Seharusnya hal itu tidak perlu dilakukan.
"Jangan membuat publik ini berspekulasi dan bingung dan menggiring opini yang nggak perlu. Saya pikir itu," tuturnya.
Ucapan Menag Yaqut itu pun dianggap Jazilul sebagai langkah menyebar berita bohong atau hoaks. Menurut dia, Yaqut seharusnya bertanggung jawab menjaga kerukunan beragama.
"Apalagi menjadi pembantu presiden. Presiden sudah bolak balik bilang kita jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks," tuturnya.
"Ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari Menteri Agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama. Saya pikir itu tidak pantas. Biarlah publik yang mengevaluasi, kalau tidak presiden yang mengevaluasi," tegasnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Jazilul menegaskan PKB telah mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres dan cawapres di Pemilu 2024 nanti. Menurutnya, apabila ada kader yang satu suara dengan pengusungan itu, akan menerima disiplin organisasi.
"Ya kami sudah mendeklarasi pasangan AMIN dan semua pengurus, konstituen, partisipan PKB semua sudah mendukung AMIN. Saya pikir itulah bukti ketaatan kepada organisasi. Yang tidak setuju dengan itu berarti menyimpang dari keputusan organisasi, gampang itu. Dan publik akan tahu siapa kader-kader PKB yang menyimpang dari keputusan organisasi dan pasti akan menerima disiplin organisasi," katanya.
Menag Yaqut sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Yaqut mengingatkan jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.
Hal itu disampaikan Yaqut dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo. Acara itu diikuti umat Buddha seperti dilansir detikJateng, Jumat (29/9).
Simak Video "Video Eks Menag Yaqut Usai Diperiksa KPK Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)