Satu video yang menampilkan minibus menghadang truk militer berisi puluhan personel TNI di Fly Over Amplas, Kota Medan, viral di media sosial. Peristiwa ini menjadi sorotan dalam minggu ini.
Berikut 4 fakta yang menyangkut peristiwa itu seperti dirangkum detikSumut.
1. Viral di Media Sosial
Video penghadangan truk TNI oleh minibus viral. Dilihat detikSumut, Kamis (28/9/2023), video itu diunggah oleh akun di Instagram dengan durasi beberapa detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam video itu tampak awalnya truk militer itu berjalan di lajur kanan dan pindah ke lajur kiri.
Dari belakang, mini bus tersebut menyalip balik dari sebelah kanan dan langsung mengarah ke sebelah kiri, tepat di depan truk militer.
![]() |
Kemudian, truk militer itu coba menyalip lagi dari lajur kanan. Namun mini bus itu juga melaju ke lajur kanan dan menghentikan laju truk militer tersebut. Puluhan personel dari truk militer pun turun.
"Perselisihan antara truk personel Yon Armed 2-105 dengan mini bus PT Goyang Jaya di Jalan Amplas, Medan," demikian narasi di dalam video tersebut.
2. Personel TNI Baru Selesai Kegiatan di Lapangan Benteng
Kapendam I/BB Kolonel Rico Siagian menjelaskan kejadian itu berlangsung pada Selasa (26/9). Ia membenarkan bahwa rombongan personel yang ada di truk militer itu dari satuan Batalyon Armed 2-105.
"Itu rombongan personel Armed baru dari Lapangan Benteng gladi upacara," kata Rico kepada detikSumut.
3. Sopir Minibus Kaget dan Rem Mendadak
Rico mengucapkan saat di lokasi, truk militer lewat dan kebetulan ada mobil travel juga. Diketahui sopir mobil travel itu bernama Haris Pandiangan (22), warga Kabupaten Simalungun.
"(Sopir) Mobil itu kaget dan rem mendadak. Terus menghalangi truk rombongan. Kemudian dibawa lah ke kantor Armed biar tidak bikin macet," ucap Rico.
4. Perselisihan Berujung Damai
Rico menyebutkan bahwa pengadangan itu bukan dipicu karena sempat terjadi senggolan namun hanya sekadar salah paham. Ada pun perselisihan itu telah berujung damai.
"Nggak ada kesenggol. Kedua belah pihak sudah damai. Ini hanya salah paham saja," tutupnya.
(astj/astj)