Setiap tanggal 1 Oktober biasa diperingati sebagai Hari Lansia Internasional. Peringatan ini merupakan kesempatan untuk menyoroti kontribusi penting yang diberikan oleh lansia.
Di Indonesia peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) jatuh pada tanggal 29 Mei. Dilansir dari laman Kemensos Hari Lanjut Usia merupakan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat berusia lanjut atas semangat dan jasa mereka.
Kira-kira menurut detikers kenapa Hari Lansia Internasional bisa terjadi? Berikut detikSumut rangkum penjelasannya. Yuk simak agar kamu paham!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Hari Lansia Internasional
Peringatan Hari Lansia Internasional pertama kali ditetapkan pertama kali dalam sidang umum PBB 14 Desember 1990. Berdasarkan situs resmi PBB. Pertama kali Hari Lansia Internasional berasal dari sebuah gerakan.
Gerakan tersebut bernama 'Vienna International Plan of Action on Ageing' yang berlangsung di kota Wina, Austria. Lalu secara resmi setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Lansia Internasional.
Hari Lansia Internasional atau International Day of Older Persons bertujuan agar masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran terkait pentingnya kesejahteraan lansia.
Selain itu juga peringatan ini bertujuan sebagai tanggapan dan tantangan penuaan populasi serta mendukung perkembangan masyarakat dari segala usianya.
Kategori Lansia
Dilansir dari laman Kemenkes mengatakan lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 6o tahun ke atas. Hal tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 kategori, sebagai berikut.
- Lansia Pra-Lanjut Usia (pra-LU), yakni seseorang lanjut usia yang telah berusia antara 60-69 tahun.
- Lanjut Usia (LU), yakni seseorang lansia yang sudah berusia antara 70-79 tahun.
- Lansia Lanjut Usia Akhir (LUA), yakni seseorang lanjut usia yang telah berusia 80 tahun ke atas.
Itulah penjelasan mengenai Hari Lansia Internasional mulai dari sejarah dan pengertiannya. Semoga penjelasan di atas dapat menambah pengetahuanmu yah detikers.
Artikel ini ditulis Adhe Junaedy, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)