Heboh Kabar Siswa SD di Pariaman Dirundung Kakak Kelas, Begini Faktanya

Sumatera Barat

Heboh Kabar Siswa SD di Pariaman Dirundung Kakak Kelas, Begini Faktanya

Muhammad Afdal Afrianto - detikSumut
Kamis, 28 Sep 2023 09:41 WIB
Ilustrasi Anak Menjadi Korban Bully
Foto: iStock
Pariaman -

Satu unggahan yang menarasikan terjadinya aksi perundungan terhadap siswa SD oleh kakak kelasnya di Kota Pariaman, Sumatera Barat, viral. Kabar perundungan ini pertama kali viral usai diunggah oleh Ketua Aksi Solidaritas Piaman Laweh (ASPILA) Azwar Anas.

Lewat postingan itu, Azwar menyebut korban merupakan pelajar kelas 1 SD dan pelaku merupakan kakak kelasnya yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD. Dalam melakukan perundungan, pelaku menurutnya menyuruh korban meminum air seni pelaku yang sudah disiapkan dalam botol. Selain menyuruh meminum air seni, korban juga sempat ditelanjangi pelaku.

detikSumut sudah menghubungi Azwar Anas mengenai kebenaran kabar perundungan itu. Sampai berita ini diterbitkan ia tidak merespons sama sekali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkot Turun Tangan

Usai viral, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Pariaman mendatangi kediaman pelajar yang dinarasikan sebagai korban dan pelaku. Ketua Divisi Pelayanan P2TP2A Sumbar, Fatmiyetti, menyebut ia dan beberapa OPD Kota Pariaman sudah bertemu dengan kedua belah pihak.

Dalam pertemuan itu, terungkap fakta jika aksi perundungan kepada pelajar itu tidak benar terjadi.

ADVERTISEMENT

"Kami sudah bertemu korban dan pelaku. Dalam pertemuan itu ada orang tua dari kedua belah pihak. Namun dari pengakuan korban ia tidak pernah meminum air seni dari pelaku, apalagi sempat ditelanjangi. Dan kabar ini juga dibenarkan orang tua korban," katanya pada detikSumut, Kamis (28/9/2023)

Korban dan pelaku yang dituduhkan dalam kabar viral ini juga merupakan tetangga. Sedangkan ibu korban juga tidak pernah melaporkan anaknya menjadi korban perundungan.

"Mereka berteman baik, karena mereka satu sekolah. Korban dan pelaku yang dituduh saat kami datangi juga kaget mereka tengah viral mengenai perundungan ini. Sedangkan orang tua korban menyebut tidak pernah melaporkan anaknya menjadi korban perundungan," jelasnya.

"Yang diduga pelaku ini memang sempat bercanda satu bulan yang lalu pada korban. Menyuruh pelaku meminum air berwarna, tapi minuman itu dijual di sekolah. Jadi kabar yang dituduhkan itu semua tidak benar, karena kami sudah mencari kebenaran mengenai kejadian yang diberitakan" sambungnya.

Fatmiyetti juga meminta masyarakat yang ingin memviralkan sesuatu harus lebih teliti kabar yang ia sampaikan pada masyarakat luas. Menurutnya kabar yang saat ini terjadi berdampak kegaduhan di tengah masyarakat.

"Kabar yang viral sudah menjadi kegaduhan di tengah masyarakat. Kasihan juga kita sama anak yang dituduhkan. Dia tidak salah, lalu kita tuduh tampa tau kebenaran," tutupnya.




(afb/afb)


Hide Ads