Seorang perempuan asal Langsa, Aceh, Paini menderita sakit di Malaysia akibat syok setelah menjadi korban penipuan agen. Paini sempat tidak bisa berjalan selama empat bulan hingga akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya.
Kisahnya bermula saat enam tahun lalu Paini hijrah ke Malaysia menggunakan paspor pelancong. Tujuan Paini ke Negeri Jiran bukan untuk berlibur tapi mencari pekerjaan demi menghidupi anak-anaknya di kampung.
Setelah lima tahun lebih bekerja di berbagai tempat, Paini berkeinginan pulang. Dia mengumpulkan sejumlah uang lalu bertemu dengan seorang warga Indonesia yang menjanjikan dapat memulangkannya.
Paini disebut percaya pada warga asal Madura tersebut. Dia dibawa ke tempat tinggal orang Madura di kawasan Shah Alam, Malaysia untuk menunggu jadwal pemulangan.
"Ternyata orang yang menerima duit tersebut kabur membawa lari uang ibu Paini. Mendengar kabar tersebut, ibu Paini syok hingga jatuh sakit," kata anggota DPR Aceh Asrizal Asnawi kepada detikSumut, Selasa (26/9/2023).
Asrizal memfasilitasi kepulangan Paini dari Malaysia hingga ke kampung halamannya di Langsa. Mereka pulang menggunakan pesawat dengan tujuan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara kemudian dilanjutkan lewat jalur darat pada Senin (25/9) kemarin.
Menurut Asrizal, Paini empat bulan tinggal di rumah warga Madura. Pasca menjadi korban penipuan, Paini tidak dapat berjalan sehingga untuk ke kamar mandi harus dipapah.
Asrizal menyebutkan, dirinya mendapat kabar adanya warga Langsa menderita sakit Malaysia sekitar dua bulan lalu. Ketika berada di Malaysia, Asrizal menyempatkan bertemu Paini ditempat tinggalnya.
"Saya lalu menghubungi keluarganya di kampung untuk proses pemulangan. Alhamdulillah setelah biaya terkumpul, saya mengurus izin sehingga ibu Paini bisa pulang," jelas politikus PAN tersebut.
Proses pengurusan pemulangan disebut memakan waktu sekitar dua bulan. Menurut Asrizal, warga kampung Paini patungan memulangkan perempuan tersebut.
"Jadi ibu Paini ini orang tua tunggal. Waktu muda dia merantau ke Malaysia untuk bekerja dengan sistem perpanjangan kontrak selama dua tahun sekali," ujar Asrizal.
"Terakhir berangkat enam tahun lalu menggunakan paspor pelancong. Alhamdulillah sekarang sudah dapat kita pulangkan dan ketika melihat anaknya, ibu Paini ini sudah dapat berdiri lagi," ujarnya.
Selain Paini, Asrizal juga memulangkan seorang pemuda asal Aceh Tamiang, Arif. Arif disebut mengalami kecelakaan kerja ketika baru beberapa bulan di Malaysia.
"Urat belakang kaki Arif kena seng sehingga setelah sempat dirawat teman-temannya di Malaysia sekarang sudah kita pulangkan juga," jelasnya.
(agse/nkm)